Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2013

masih saja...

Masih ada dirimu Di ujung lorong hati terdalamku Masih teringat padamu Di jauh akal pikiranku tlah lekat dalam benakku Masih terasa dekat denganmu Di masa kini saat jarak memisahkan aku dan dirimu Masih ingun tahu keadaanmu Di kala engkau tlah berganti hari dan hidupmu Maih memiliki harapan seperti dulu Di saat segala asa tlah dihancurkan olehmu...  (Puisi ini ditemukan di buku harian tentang-mu, tertanggal 25 Juli 2012) NB : Ada beberapa perubahan dalam puisi ini.

ketika hujan, kenangan itu datang....

Hujan turun lagi. Basahi setiap pohon, helai daun dan tanah yang tandus di sekitarku. Namun tak mampu hilangkan kegersangan di hatiku. Begitu juga dengan pipiku. Hujan ini tetesi lembut pipiku secara perlahan. Rintiknya begitu indah di hatiku. Memukau namun menyakitkan. Hujan atang bersama kenangan bersamamu. Tidak bisakah ia datang sendiri saja?  Maksudku hanya dengan segala kesejukan yang dimilikinya. Dan kenangan itu membuatku tak mampu berhenti. Berhenti memikirkanmu dan berharap kau disini, menemaniku. Hujan tiada lagi. Rintiknya tak lagi terdengar. Namun kenangan akan engkau masih ada. Selalu berbekas. Seperti hujan yang diresapi tanah. Menampakkan kesedihan. Aku bingung. Tidakkah hujan telah berlalu?  Namun mengapa aku masih tidak bisa melupakanmu?  ........