Hujan turun lagi.
Basahi setiap pohon, helai daun dan tanah yang tandus di sekitarku. Namun tak mampu hilangkan kegersangan di hatiku.
Begitu juga dengan pipiku.
Hujan ini tetesi lembut pipiku secara perlahan.
Rintiknya begitu indah di hatiku. Memukau namun menyakitkan.
Hujan atang bersama kenangan bersamamu.
Tidak bisakah ia datang sendiri saja? Maksudku hanya dengan segala kesejukan yang dimilikinya.
Dan kenangan itu membuatku tak mampu berhenti.
Berhenti memikirkanmu dan berharap kau disini, menemaniku.
Hujan tiada lagi. Rintiknya tak lagi terdengar. Namun kenangan akan engkau masih ada. Selalu berbekas. Seperti hujan yang diresapi tanah. Menampakkan kesedihan.
Aku bingung. Tidakkah hujan telah berlalu? Namun mengapa aku masih tidak bisa melupakanmu? ........
Basahi setiap pohon, helai daun dan tanah yang tandus di sekitarku. Namun tak mampu hilangkan kegersangan di hatiku.
Begitu juga dengan pipiku.
Hujan ini tetesi lembut pipiku secara perlahan.
Rintiknya begitu indah di hatiku. Memukau namun menyakitkan.
Hujan atang bersama kenangan bersamamu.
Tidak bisakah ia datang sendiri saja? Maksudku hanya dengan segala kesejukan yang dimilikinya.
Dan kenangan itu membuatku tak mampu berhenti.
Berhenti memikirkanmu dan berharap kau disini, menemaniku.
Hujan tiada lagi. Rintiknya tak lagi terdengar. Namun kenangan akan engkau masih ada. Selalu berbekas. Seperti hujan yang diresapi tanah. Menampakkan kesedihan.
Aku bingung. Tidakkah hujan telah berlalu? Namun mengapa aku masih tidak bisa melupakanmu? ........
Komentar
Posting Komentar