Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2022

Percakapan dengan Suami: Tentang Hati Yang Pernah Dipatahkan

 Teringat aku pada hati-hati yang pernah kupatahkan (dengan atau tanpa sengaja). Jangan salah paham dulu, aku bukannya petualang cinta, akan tetapi aku sadar bahwa terkadang tanpa kita sadari, ada hati yang pernah kita patahkan, yang bisa jadi juga kita ketahui belakangan. Timbul tanya dalam hatiku, bagaimanakah jadinya bila hati itu tidak pernah patah (olehku tentu saja), apakah kami bisa berteman baik dan bertegur sapa sewajarnya? Apakah aku bersalah pernah memberi harapan untuk kemudian kutinggalkan begitu saja? Kutanya pada suamiku, pernahkah ia merasa bersalah atas hati yang tanpa sengaja ia patahkan? Dengan enteng, ia menjawab, tidak. Kemudian dilanjutkannya, "Pertanyaan kamu salah, aku ga bertanggung jawab atas perasaan orang lain." Benar juga, kita tidak bertanggung jawab pada apa yang orang lain rasakan, sebagaimana orang lain juga tak perlu bertanggung jawab atas apa yang tengah kita rasakan.

Untuk Geliska dan Adi.

Untuk Geliska dan Adi yang sudah resmi menjadi suami istri. Sejujurnya aku ingin memberi ucapan lewat media sosial, tetapi aku tahu betul satu unggahan tidak akan cukup dan beberapa unggahan sekaligus akan mengganggu bila tak runut. Jadilah begini saja. Aku bisa bebas menulis apa yang kusuka. Oke begini. Mari kita awali dengan kekecewaanku karena tidak mendapat foto eksklusif pernikahan kalian berdua. Padahal sudah terbayang beberapa foto indah terpampang nyata untuk diriku seorang. Aku mengerti kalian sibuk dan aku tidak menyalahkan siapapun, aku hanya kecewa saja dan ini wajar, bukan? Akan tetapi ya sudahlah, cukup satu paragraf, akan kulanjutkan dengan betapa bahagianya aku melihat kalian berdua bersanding, tersenyum bahagia, dengan wajah sumringah yang membuatku ingin menangis saja. Wahai Adi dan Geliska, aku sungguh berbahagia untuk pernikahan kalian. Ada banyak doa baik, ada banyak harapan yang ingin kusampaikan, tetapi nanti, nanti saja di akhir kata. Sebelum itu aku harus jujur