Langsung ke konten utama

Sudah Nonton Trailer Dilan 1990 ? #5 ON TRENDING

Sudah nonton Trailer Dilan 1990 ?
4 Hari belakangan ini dunia per-Dilan-an kembali ramai. Akhirnya yang ditunggu-tunggu, trailer Dilan 1990 diunggah oleh YouTube channel Falcon Pictures. Sejak diupload 13 Desember lalu hingga ditulisnya #TanggapAnne ini, video berdurasi 2.11 menit ini sudah ditonton sebanyak  2.740.443 kali dan di posisi #5 ON TRENDING !

Kurang keren apalagi coba ?
Begitu luar biasa sambutan untuk Dilan 1990. Banyak komentar positif, berbagai pujian untuk Dilan 1990 dan rasa tidak sabar untuk segera menonton film ini. Namun meskipun demikian tidak sedikit pula yang memberi komentar kurang baik. Aku tidak akan membahas disini, silahkan cari tahu sendiri ya !

-

Sebagai penggemar berat Dilan, tentu aku memiliki pandangan dan komentar tersendiri terkait trailer ini. Namun sebelum masuk pada trailer Dilan secara umum, bagaimana kalau kukomentari Iqbal dulu ? HEHE. Untukmu yang belum pernah membaca tulisanku terkait Iqbal yang "dijadikan" Dilan, silahkan baca dulu tulisanku tersebut di sini agar bisa lebih mengerti bagaimana pandanganku pada Iqbal.

Baiklah langsung saja. Mari kita lihat foto pertama :

Dilan, Sang Panglima Tempur
Sejujurnya, aku masih belum bisa mendapatkan kesan "Sang Panglima Tempur" di wajah Iqbal. Entah karena aku yang begitu menganggap Iqbal cute, atau imajinasiku yang terlalu liar perihal garangnya geng motor. Selanjutnya mari kita lihat foto kedua :

"Kamu... Milea ya ?"
Vanesha sudah cukup jutek menurutku, namun di sini Iqbal terlihat kaku, kurang natural, dan tidak "slengekan". Kenapa ya rasanya gaya bicara Dilan yang memang kaku dan kuno rasanya tidak cocok jika disampaikan oleh Iqbal ? (please bilang ini bukan rasaku saja!).

Ketika dimarahi Surapto, saat upacara bendera.
Nah, di sini menurutku sudah cukup Dilan. Hehe. Tatapan ini cukup membuatku lanjut menonton. Ada Dilan di mata itu.

Dilanku...
Dilan ini, INI DILAN ! Menurutku ini begitu Dilan. Dilan si anak geng motor, anak Bunda, dan mau sama Milea..


nih Mileanya....
Ini Milea, yang di mau Dilan... Begitu cantik kan ? Di sini begitu terlihat Dilan yang jatuh hati pada Milea. Yang romantis, misterius, dan penuh gombalan...



Tapi...... dari sisi romantisnya Dilan, menurutku Iqbal sudah sangat baik ! Begitu manis, begitu apa-adanya, begitu berbeda. Iqbal mampu memerankan bagian manis-manisnya dengan begitu manis. Meskipun mungkin kurang berandal, tapi percayalah dari trailer ini Iqbal pasti akan membawamu pada romantisnya Dilan. Ceila. Jadi bagiku tidak terlalu buruk, yah sedikit mengobati kekecewaanku atas terpilihnya Iqbal lah. Tinggal tunggu filmnya saja untuk melihat sejauh mana Iqbal meresapi Dilan.

-

Sebagaimana yang kukatakan bahwa bagian manisnya begitu manis, kuberikan beberapa foto manis yang jelas membuatku tersenyum manis..

Bagian yang Membuatku Tersenyum  Manis

1. Gombalan di Angkot

Hayoo siapa yang bisa nebak Dilan bilang apa di sini ?
Di bagian ini aku kembali mengingat, 3 tahun lalu kali pertama membaca Dilan, betapa aku tersenyum kegirangan membaca bagian ini. Bagaimana denganmu ?

2. Hadiah Ulang Tahun untuk Lia

Kado paling romantis sedunia.
Apalagi coba yang lebih manis daripada ini ? Kejutan tengah malam dari Beni kalah, boneka beruang dari Nandan tidak berarti. Iqbal di sini begitu sungguh-sungguh. Ini Dilan !

Taraaaa
3. "Yang Mau Sama Lia"

Serius banget...
Terang-terangan nulis list nama ngasih tau pesaingnya, dan dengan pedenya nyoret nama mereka semua. Cuma Dilan yang bisa !

HEHEHE

4. Lia Mencari Dilan

omg he stole my heart!
Manis sekali bukan ? Dilan, dilan..

5. Di Depan Warung Bi Eem

"Inginnya di deket kamu terus, jadinya ga perlu mikir."-Dilan
Jawaban sederhana, dijawab dengan sederhana tapi tatap penuh cinta.

tuh Lia sampe manis banget gitu senyumnya..

6. "Ya sekarang aku sedang tidak percaya diri"

Dilan galau..
Sebuah kejujuran tentang rasa cemburu, yang disampaikan tanpa tuntutan dan ego. Manis, manis sekali..

7. Ketika pulang sekolah


Tidak istimewa. Hanya dua anak SMA yang berjalan kaki seusai sekolah. Tapi coba ingat lagi, masa-masa dulu ketika SMA, bincang apa saja dengan dia ?

8. Kali pertama memeluk Dilan


Malu-malu, lalu rindu..

9. Lia paling suka dibonceng Dilan, di atas motor berdua


Buatku, scene ini paling Dilan-Milea. Rasanya begitu nyata. Duh ingin segera nonton!

10. Juara Cerdas Cermat


Aku ingat, aku hampir menangis kala itu saat membaca Dilan pertama kali karna Lia akhirnya percaya kalau Dilan itu cerdas.

_

Akan banyak jika kumasukkan semua bagian yang membuatku tersenyum. Karna sesungguhnya aku tersenyum sepanjang menonton trailernya HEHEHE. Ya bagaimana, aku sungguh bahagia ketika akhirnya bisa melihat Dilan!! 

-

Sejauh ini, trailernya cukup menarik, meskipun pembukanya agak janggal, sepertinya akan lebih indah jika diawali dengan scene ramalan daripada kebut-kebutan tidak jelas dan pecahan kaca. Namun terlepas dari itu semua, 2.11 menit itu sudah cukup jadi alasan buatku agar membeli tiket bioskop saat pemutaran filmnya nanti. Tidak sabar hingga 25 Januari nanti, semoga bisa nonton tepat waktu, dan lebih bahagia lagi. Juga agar bisa membandingkan film dengan novelnya dong, hehe !

25 Januari 2018, di BIOSKOP !

Kamu sudah nonton trailernya ? Yuk segera tonton, jika sudah beri komentarmu ya ! 
Terimakasih...


<3 Anne, yang jatuh cinta

KLIK UNTUK MENONTON TRAILER DILAN 1990

https://www.youtube.com/watch?v=X_b-wNkz4DU
https://www.youtube.com/watch?v=X_b-wNkz4DU
https://www.youtube.com/watch?v=X_b-wNkz4DU


Nb : Semua foto ini ku hasil screenshoot-ku sendiri, jadi mohon kebijaksanaanya ya HEHE :))

#Dilan1990 #DilanMilea #DiaAdalahDilanku

Komentar

  1. Kak Anee, aku juga udah nonton trailernya. Kesan Dilan 1990 yang garang memang kurang pas di Iqbaal yang dalam otakku terlalu manis buat jadi ketua geng motor juga kurang dapet sisi romantisnya menurutku. Jauh dari bayanganku tentang Dilan[��] . Tapi aku masih berharap di film versi lengkapnya Dilan akan muncul sesuai imajinasi liarku(hahah).

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Train to Busan (2016) Review & Sinopsis (+Spoiler) : i see human, but not humanity.

Sore tadi, aku menonton film yang sebenarnya sudah cukup lama ingin ku tonton. Bukan genre favorit sesungguhnya, namun cukup menarik minatku. Kebetulan teman se kosku, Elva ingin menonton film ini, tapi dia takut sendirian. Baiklah, cukup basa-basinya. Selamat membaca :) for more pictures search on google ;) Train to Busan adalah film asal negeri ginseng, Korea Selatan yang berhasil mengagetkan industri perfilman internasional. Tidak hanya sukses di negara terdekat saja, Train to Busan menggemparkan ranah film barat yang memang sudah sering mengangkat cerita serupa : ZOMBIE. Sebagaimana yang sudah kusampaikan di awal, film yang menampilkan zombie tidak pernah masuk dalam daftar tontonan favoritku. Aku sangat jijik melihat zombie yang berdarah-darah, memakan manusia dengan rakus dan penampilannya yang membuatku ingin muntah. Tidak banyak film serupa yang pernah kutonton, Price Prejudice and Zombies, Warm Bodies dan satu film lagi yang dibintangi oleh Tom Cruise yang

Dikejar Monyet

Aku akan berkisah tentang pengalaman yang sangat luar biasa Yang kualami sendiri Hari ini, aku ada rapat di sekre BEM Universitas Riau. Persiapan acara nasional di bulan Maret nanti Dan kebetulan aku adalah CO Acara Seperti biasa, aku berjalan kaki dari kos Melewati jalanan kampus yang sepi Seharusnya aku sudah memposting sebuah tulisan yang kubuat hari Kamis lalu, tapi aku lupa Tentang monyet Namun tenang saja, ketika aku menulis kisah ini postingan itu sudah bisa kau baca Mungkin ini adalah teguran dari Allah Aku begitu sombong Kau boleh membacanya di sini Hari ini aku diberi sebuah pengalaman yang sangat luar biasa Entahlah bagaimana caranya menceritakan Tapi kau harus baca jika ingin tau Kembali lagi ke cerita hari ini Jika kau sudah membaca postinganku sebelumnya kau pasti sudah tau bahwa ada sebuah jalan yang harus dilewati jika ingin ke sekre, dan orang-orang yang lewat di jalanan tersebut sering melihat monyet, bahkan dikejar. Nah, sebagaimana yang kutul

Puisi Pendek Kala Hujan (6)

Sebagai gadis yang jatuh cinta kepada rintik Jelas tak ada alasan bagiku untuk berteduh di kala hujan Namun jika itu adalah dalam pelukmu Aku rela terus disana Meski harus tenggelam bersama luka Bersama hujan pagi dan dingin di kamar kos yang sepi Anne