Aku merasa lega ketika akhirnya turun dari bis yang ramai sekali. Entah kenapa aku harus berbarengan dengan anak-anak sekolah yang entah dari mana asalnya. Untungnya di halte transit sudah ada bus yang menunggu.
Melangkah turun, menunggu giliran. Aku cukup bersabar. Meski takut kalau-kalau tertinggal bus ke arah Panam.
Di tangga. Aku menanti kondektur memeriksa karcisku.
Lalu aku melihatmu.
Kau berdiri dengan santai. Mengamati semua yang lewat.
Seperti kenal, kataku dalam hati.
Ternyata memang itu kamu.
Aku bingung harus bagaimana.
Ingin memanggil namamu, tapi ramai sekali.
Jika aku berteriak, semua orang akan melihatku. Jika berbisik kau pasti tak akan mendengar.
Jadi kutatap saja engkau.
Kutunggu kau menatapku balik.
Hampir 30 detik sudah.
Kau seakan belum menyadari keberadaanku
Aku masih sabar
Akhirnya, kau balik melihatku
Engkau seperti kaget
Aku hanya tertawa
Mengayunkan karcisku, dan berkata "Aku duluan Bal"
Berjalan terus.
Menahan tawa
Tersenyum sambil mengingatmu.
Sore itu di Halte Awal Bros.
Komentar
Posting Komentar