Aku ingat bincang pertama kita
Perpustakaan tidak ramai saat itu
Kau membaca buku, biologi yang usang
Aku lupa bacaanku, tapi yang pasti telingaku tersumbat lagu
Kau seakan ingin bicara
Aku memang banyak tanya
Tanpa sadar kita sudah saling berkisah
Aku memang banyak tanya
Tanpa sadar kita sudah saling berkisah
Kau malu-malu, aku tiada ragu
Rasanya seperti menemukan yang baru dari dirimu
Ada kagum di mataku
Rasanya seperti menemukan yang baru dari dirimu
Ada kagum di mataku
Tapi ternyata hanya sampai di situ saja.
Aku adalah orang yang menyebalkan
Mungkin tidak sesuai yang kau harapkan
Kita tidak sempat berteman. Entah siapa yang menutup jalan.
Aku adalah orang yang menyebalkan
Mungkin tidak sesuai yang kau harapkan
Kita tidak sempat berteman. Entah siapa yang menutup jalan.
Semester terus berlalu
Aku sudah memilih jalanku, begitu pula dirimu
Lalu aku tanya lagi hatiku, masihkah ada kagum yang dulu ?
Aku sudah memilih jalanku, begitu pula dirimu
Lalu aku tanya lagi hatiku, masihkah ada kagum yang dulu ?
Beberapa kali jumpa di kelas
Beberapa kali berdebat singkat
Beberapa kali yang rasanya begitu canggung.
Beberapa kali berdebat singkat
Beberapa kali yang rasanya begitu canggung.
Tiga Senin lalu,
Kau memanggil namaku, sedikit tertawa
Mungkin kau terperangah oleh perubahanku
Mungkin kau teringat akan aku yang dulu
Kau memanggil namaku, sedikit tertawa
Mungkin kau terperangah oleh perubahanku
Mungkin kau teringat akan aku yang dulu
Dan kini, di bawah kipas angin
Aku mencuri tatap padamu
Tersenyum mengingat perbincangan kita awal September lalu
saat yang lain sibuk dengan api unggun, kita pun saling beradu pendapat
Aku mencuri tatap padamu
Tersenyum mengingat perbincangan kita awal September lalu
saat yang lain sibuk dengan api unggun, kita pun saling beradu pendapat
Aku ingin tahu, apakah kau pernah teringat akanku ?
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusHihi, aku mengingat jauh dari yang kamu ingat.
BalasHapus