Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Bingung.

Kenapa ya sampai sekarang aku masih sulit untuk berbagi kisah? Sulit sekali untuk curhat, takut untuk menuangkan beban di kepala. Kenapa ya sampai sekarang aku masih takut untuk melepas lelah pada orang lain? Masih khawatir apakah ceritaku bisa membebani. Khawatir apakah aku bisa dimengerti. Khawatir apakah orang lain mau mendengar keluh kesahku. Apakah aku memang ditakdirkan untuk menyimpan semuanya sendiri? Apakah memang tidak boleh berbagi? Apakah terlalu mandiri? Aku juga ingin punya "human diary". Apakah memang tidak ada yang bersedia, atau  aku yang sulit untuk percaya? Aku juga ingin punya seseorang yang bisa mengerti, mendengarkan tanpa tanya dan syarat, yang bersedia memberikan waktu luang. Apakah memang tidak ada atau memang aku yang tak membuka jalan? Apakah aku memang ditakdirkan untuk menyimpan semuanya sendiri? Lantas ketika tidak sanggup lagi menulis diiringi tangis sedih dari hati? Apakah aku memang ditakdirkan untuk menjadi kuat sendiri, untuk s

Kenalan dengan Lamun, yuk!

Sebagai mahasiswa manajemen sumberdaya perairan, banyak sekali ilmu dan pengetahuan baru yang kudapatkan terkait keanekaragaman hayati yang hidup di perairan, baik sungai danau, rawa, serta laut. Salah satunya adalah lamun. Lamun = seagrass = rumput laut Kau tahu apa itu lamun? Kalau belum, biar kuberitahu. Lamun ( seagrass) adalah tumbuhan laut yang hidup dan tumbuh di pesisir perairan laut dangkal (sungguh bahasa anak perikanan). Sederhananya lamun adalah rumput laut. Eits tapi bukan rumput laut yang biasa kau temui di es rumput laut ya! Rumput laut yang segar tersebut adalah alga, disebut seaweed (jadi sebenarnya penyebutan rumput laut untuk seaweed ini kurang tepat, tapi yasudahlah gapapa ya gimana lagi). Lamun bisa kau temukan di perairan laut dangkal, estuarine (muara sungai) yang mempunyai kadar garam tinggi, daerah yang selalu mendapat genangan air ataupun terbuka saat air surut, dan bisa hidup pada subtrat pasir, pasir berlumpur, lumpur lunak dan karang. Di p

Sedih.

Bagaimanapun, aku harus berani untuk mengakhiri yang sudah kumulai. Untuk menyelamatkan hatiku dari rasa perih Sedih, tapi aku bisa apa? Kau bukan pilihan, aku tak pantas untuk menjadikanmu pilihan. Doaku, semoga kau berbahagia Semoga kau berbahagia Semoga kau berbahagia Allah bersamamu, seperti katamu Allah bersamamu... __ "Dan terbukalah hatimu, ada jalan untukku milikimu sayangimu" Mungkin tak akan pernah kau dengar lagu ini, cukup biar aku saja yang sendu sendiri..

Sebuah pengingat.

Kau yang memilih: Untuk menjadi mandiri; Untuk menjadi tegar, serta untuk menjadi baik-baik saja. Kau yang memilih Hidup seperti apa; Jalan mana yang ingin kau tapaki dan pintu mana yang ingin kau buka. Kau yang memilih: Masa depanmu Hari-harimu Kau yang memilih. Untuk itu cukupkan tangis. Jangan lagi bersedih. Kau yang memilih, kau yang telah memilih. 17.34 28/07 Pekanbaru.

Dikontrak UNDP Indonesia!

Jadi di sinilah aku, dengan pengalaman, ilmu dan keluarga baru. 20(+5) hari berproses, selama itu pula aku belajar banyak. Banyak di antara teman-temanku yang menanyakan perihal menghilangnya aku dari peredaran kampus. Tidak banyak yang tahu bahwa aku tengah “bekerja” secara “profesional”. Sebuah keluarga. Baiklah kita tarik masa ke belakang. November, 2018. Michiko mengirimkan pesan berupa TOR sebuah acara. Aku diminta untuk mewakili Duta Lingkungan Pekanbaru mengikuti Workshop Pengelolaan Sampah Kota  Pekanbaru. Kegiatan ini merupakan kerjasama UNDP Indonesia dan Pemerintah Kota Pekanbaru. Jadilah aku selama tiga hari berada di BAPPEDA Kota Pekanbaru bersama dengan berbagai sektor: Pemerintah (Organisasi Perangkat Daerah (OPD), RT/RW, Lurah, Camat), swasta & filantropi, pegiat Bank Sampah, serta Komunitas. Tugas kami sederhana saja: merumuskan ide pengelolaan sampah Pekanbaru, berangkat dari permasalahan sampah rumah tangga di dua lokasi pilot project yaitu

Drama sebelum tidur.

Kalau sudah kesulitan tidur begini, rasanya aku ingin menikah sekarang juga. Biar ada temen tidur gitu beb. Tidak perlu takut mimpi buruk, ada seseorang di sebelahku. Tidak perlu merasa takut pada hantu-hantu yang muncul saat kupejam mata, ada yang memeluk Dan menenangkanku. Tidak perlu takut terbangun, ada seseorang yang akan menemaniku, sampai aku kembali lelap. Tidak perlu segala macam ritual sebelum tidur (seperti yang kulakukan saat ini), cukup digenggam tanganku. Tidak perlu takut kedinginan. Ada yang mendekapku. Perkara mimpi buruk ini memang menyiksaku. Tapi yapulak menikah cuma karna ini saja ? Halah drama.