Langsung ke konten utama

Train to Busan (2016) Review & Sinopsis (+Spoiler) : i see human, but not humanity.

Sore tadi, aku menonton film yang sebenarnya sudah cukup lama ingin ku tonton.
Bukan genre favorit sesungguhnya, namun cukup menarik minatku.
Kebetulan teman se kosku, Elva ingin menonton film ini, tapi dia takut sendirian.
Baiklah, cukup basa-basinya.
Selamat membaca :)

for more pictures search on google ;)
Train to Busan adalah film asal negeri ginseng, Korea Selatan yang berhasil mengagetkan industri perfilman internasional. Tidak hanya sukses di negara terdekat saja, Train to Busan menggemparkan ranah film barat yang memang sudah sering mengangkat cerita serupa : ZOMBIE.

Sebagaimana yang sudah kusampaikan di awal, film yang menampilkan zombie tidak pernah masuk dalam daftar tontonan favoritku. Aku sangat jijik melihat zombie yang berdarah-darah, memakan manusia dengan rakus dan penampilannya yang membuatku ingin muntah. Tidak banyak film serupa yang pernah kutonton, Price Prejudice and Zombies, Warm Bodies dan satu film lagi yang dibintangi oleh Tom Cruise yang aku lupakan judulnya. Yah, hanya empat film itu saja. Jadi maafkan aku jika review ini tidak semenarik review lainnya.

Bagiku sendiri film ini sangatlah menarik. Banyak sekali yang bisa kupelajari dari kisah yang berdurasi 1 jam 58 menit. Alurnya tidak berbelit, tidak sulit untuk dipahami. Setiap tokoh memiliki karakter masing-masing yang benar-benar membuatku kesal, geram dan marah serta menangis haru biru. Ceritanya cukup menegangkan (meski aku tidak ketakutan) karena berlatar di dalam kereta yang keamanannya tidak dapat dipastikan.

Di awal cerita, ditampilkan seorang kurir yang kaget ketika membentur sesuatu di jalan. Kemudian ketika ia berhenti dan melihat keluar mobilnya, nampaklah bangkai rusa. Karena ia merasa tidak penting ia kembali melanjutkan perjalanan dan tanpa ia sadari rusa itu kembali hidup dan matanya jadi aneh berwarna putih (Pokoknya beda jauh sama kuda-kuda Raisa di Handmade). Dari adegan inilah aku menduga bahwa penyebab wabah zombie ini adalah kebocoran pabrik tempat Seok Woo yang diperankan oleh Gong Yoo bekerja.

Gong Yoo sendiri merupakan seorang ayah yang sangat sibuk dan tidak memiliki banyak waktu luang bersama putrinya. Di hari ulang tahunnya ia berjanji membawa putrinya ke Busan untuk bertemu dengan ibunya yang sudah berpisah dengan ayahnya. Janji inilah yang membuat mereka berada di dalam kereta dan berjuang mempertahankan kehidupannya dari ancaman zombie-zombie yang selalu membuatku ingin berkata kasar.

Seharusnya mereka bisa selamat sampai ke Busan jika seorang perempuan yang tergigit tidak terlempar ke dalam kereta. Meskipun oenni tersebut berupaya keras agar virusnya tidak menyebar ke seluruh tubuhnya, namun tetap saja akhirnya ia berubah menjadi zombie. Bahkan ia meminta maaf entah kepada siapa, yang sebenarnya tidak berguna. Kenapa ia tidak bunuh diri saja sih ? Tapi kalau dipikir-pikir jika oenni tersebut tidak ikut dalam kereta tentu perjalanan akan lancar saja kan? Jadi ya, mau tidak mau aku harus diam tidak boleh protes. Jadilah mba-mba tersebut menggigit pramugari kereta yang kemudian ikut-ikutan menyebarkan virus. Yang pada awalnya cantik mendadak mengerikan. EW !

Setelah aksi lari-larian penghuni gerbong yang tidak semuanya menjadi zombie, berkumpulah orang yang selamat di satu gerbong, yang omong-omong sangat ramai. Kemudian di perjalanan masinis (yang tidak tahu apa-apa soal kejadian di gerbong) memberikan pengumuman bahwa mereka akan berhenti di Dajeon karena ia mendapat informasi bahwa ada tentara di sana yang akan menyelamatkan dan mengkarantina mereka. Seok Woo yang memiliki banyak kenalan dan cukup berpengaruh meminta bantuan kepada salah satu rekannya agar ia tidak dikarantina dan bisa langsung ke Busan. Untungnya rekan Seok Woo tersebut mau menolong dan menyarankan agar tidak lewat gerbang utama, namun ke gerbang timur. Ketika sudah sampai di stasiun, yang lain menuju gerbang utama sedangkan Seok Woo beserta putrinya dan seorang pria kurang akal yang memaksa untuk ikut. Coba tebak ada apa di gerbang utama ? Yap ZOMBIE !! Sungguh sebuah harapan palsu, meskipun tidak ada kebohongan. Benar bahwa di Dajeon sudah dikirimkan tentara, namun ternyata tentara itu sudah berubah menjadi Zombie. Jadilah aksi kejar-kejaran yang brutal terjadi lagi. Ada korban yang jatuh lagi.

Semua orang kembali ke kereta, namun masih ada yang tersisa di atas stasiun. Orang-orang yang menahan pintu agar yang lain bisa lari dikarenakan pintu stasiun yang sangat sulit dikunci. Mereka adalah Seok Woo, Sang Hwa (yang diperankan oleh Ma Dong-seok) dan tiga orang anak SMA yang akan bertanding baseball (Teman perempuan mereka Sohee yang diperankan oleh Jin Hee selamat, dan teman yang lain sudah berubah menjadi mayat hidup).
Beberapa orang berhasil naik kembali ke dalam kereta yang terbagi dalam dua gerbong. Kelompok pertama ada di gerbong 15, jumlah mereka tidak sampai 20 orang. Kelompok kedua berada di gerbong 13 yang isinya adalah Soo An, pria kurang akal, istri dari Sang Hwa, Sung Gyeong yang sedang hamil besar (diperankan oleh Jung Su Mi) serta seorang nenek baik hati bernama Ing-gil (Myeong-sin Park) yang terpisah dari saudari perempuannya yang sama tuanya (Saudarinya bersama kelompok besar).

Ketika pria-pria tangguh akhirnya berhasil mengunci pintu, belum sampai 10 detik kemudian kaca tersebut sudah hancur dan akhirnya mereka kembali dikejar sementara kereta sudah mulai meninggalkan  stasiun. Meskipun pada akhirnya mereka berhasil naik ke dalam kereta, namun siswa SMA hanya tersisa satu yaitu Young Gook yang diperankan oleh Choi Wo-sik, teman-temannya bernasib naas tergigit zombie yang sangat cepat larinya.

Setelah berkali mencoba menelfon istrinya, akhirnya Sang Hwa berhasil menyambungkan telefon pada istrinya yang diangkat oleh Soo An. Ternyata mereka berada di dalam toilet gerbong karena mereka dikepung oleh zombie. Dan dari sinilah misi penyelamatan dimulai.

Tiga orang pria yang tidak terlalu perkasa tersebut bertekad kuat untuk menyelamatkan orang yang mereka sayangi. Tanpa senapan atau pisau mereka mencoba melawan dengan tangan kosong (Tongkat baseball tidak masuk hitungan buatku). Akhirnya mereka mengetahui bahwa ternyata mereka tidak bisa melihat dalam gelap dan mengandalkan suara. Di sinilah trik-trik dalam melawan zombi dan hal yang cukup membuatku tertawa ditampilkan.

Akhirnya mereka bisa menyelamatkan orang-orang yang berada di gerbong 13. Namun masalahnya adalah ketika mereka sudah mencapai gerbong 14. Orang-orang yang berada di gerbong 15 tidak mau membuka pintu, mereka sangat takut dan tidak percaya perkataan dari Sohee bahwa ada yang selamat. Mereka bahkan menyekap Sohee dan menghancurkan ponselnya. Adalah Yong-suk (Kim Eui Sung) yang merupakan penyebab dari keadaan ini. Pria yang sangat egois, yang hanya mementingkan dirinya sendiri dan tidak segan mengorbankan orang lain. Pada dirinyalah aku berkata I see human but not humanity. Bahkan aku lebih takut dengan wataknya daripada zombie itu sendiri.

Di gerbong 14 benar-benar membutku kesal setengah gila. Bayangkan saja, di pintu gerbong 13 gerombolan mayat hidup mengancam nyawa mereka, Sang Hwa dan Seok Woo mati-matian menahan pintu agar tidak bisa terbuka. Kemudian pria kurang akal dan Young Gook berusaha keras untuk membuka pintu. Yang paling membuatku kesal, Yong-suk bisa melihat Soo An yang menangis ketakutan, namun ia tak peduli. Ia bisa melihat seorang nenek dan perempuan hamil yang sama sekali tidak terinfeksi tapi ia tetap bergeming dan menghasut orang lain. Namun karena pengorbanan dari Sang Hwa mereka akhirnya bisa masuk ke dalam gerbong 15 berkumpul bersama yang lain. Sayangnya,  Ing Gil tidak dapat diselamatkan, namun ia berhasil tersenyum pada saudarinya Jong Gil yang menyaksikan bagaimana ia digigit dan berubah menjadi zombie. Setelah pintu tertutup, Seok Woo refleks memukul Yong-suk, namun ia malah menuduhnya terkontaminasi. Rombongan yang baru datang tersebut akhirnya pindah ke gerbong depan ditambah oleh Sohee yang ingin bersama Young Gook. 
Yang paling membuatku terperangah adalah Jong Gil kemudian membuka pintu gerbong yang membuat para zombie bisa masuk ke dalam gerbong mereka. Sebelumnya ia sempat mengucapkan terimakasih kepada saudarinya dan sempat mengutuk orang-orang satu gerbong dengannya tersebut.

Akhirnya tersisalah Seok Woo dan anaknya Soo An, Sung Gyeong, Young Gook dan Sohee, pria kurang waras serta masinis. Lalu, Seok Woo diberitahu bahwa wabah ini disebabkan oleh kebocoran pabrik mereka. Namun pada film ini tidak terlalu nampak penyesalan dari Seok Woo (bagiku terkesan info ini hanya angin lalu saja yang kurang penting dalam film).
Tak lama kemudian, masinis mendadak menghentikan kereta dikarenakan jalur kereta terhambat oleh kereta yang tertabrak. Iapun memberikan pengumuman bahwa ia akan mencari kereta pengganti untuk membawa mereka ke Busan. Ternyata tempat pemberhentian mereka tidak bebas dari zombie, kereta-kereta yang kecelakaan tersebut berisi zombie yang terperangkap di dalam kereta. Lalu sebuah kereta dari arah berlawanan terbakar dan lepas kendali yang kemudian membuat rombongan tersebut terpisah, Young Gook bersama Sohee, sisanya terperangkap di antara dua kereta yang isinya adalah zombie. Seok Woo tidak sadarkan diri pada awalnya, dan akhirnya ia sadar setelah dipanggil-panggil oleh Soo An. Ketika Seok Woo berhasil keluar dan akan menyelamatkan yang lain, zombie berhasil memecahkan kaca kereta dan berjatuhan. Lalu pria kurang akal berkorban agar Seok Woo bisa menyelamatkan Soo An dan Sung Gyeong. 
Sementara itu, masinis berhasil menemukan kereta yang bisa dijadikan untuk melanjutkan perjalanan. Young Gook dan Sohee yang terpisah berhasil menemukan kereta yang kosong, namun mereka tidak bisa melintasi jalur dan harus membuka paksa pintu darurat. Ketika Young Gook sedang berusaha memecahkan kaca, Yong-suk yang ternyata selamat dari gerbong 15 setelah bersembunyi di dalam kamar mandi bersama petugas kereta yang kemudian ia korbankan agar perhatian para zombie dialihkan masuk ke dalam gerbong kereta mereka. Yong-suk pun melempar Sohee ke zombie, Young Gook berupaya menyelamatkan, namun Sohee sudah terinfeksi. Mereka berdua pun  menjadi zombie sedangkan Yong-suk berhasil keluar dan mengejar kereta yang sedang berjalan. Namun ia pun tak lepas dari kejaran zombie, ketika ia terjatuh masinis turun dari kereta dan menyelamatkannya. Tapi si sialan Yong-suk malah membiarkan masinis dimakan oleh zombie, tidak mendengar permohonannya dan naik ke kereta. I see human but not humanity. 

Setelah aksi lari-larian, akhirnya Seok Woo, Soo An, dan Sung Gyeong berhasil menaiki kereta. Bagian ini sangat keren menurutku. Mereka dikejar oleh ratusan zombie yang menggantung-gantung di kereta. Aku tertawa melihat pemandangan ini. Ngeri-ngeri sedap hehe.
Kemudian setelah para zombie tidak bergayut pada kereta lagi, mereka berjalan ke depan, ruang kemudia. Yang mendadak dikejutkan oleh Yong-suk yang sedang sekarat berubah jadi zombie. Adegan ini membuatku merinding.
"Tuan, antarkan aku ke Busan. Kumohon, keluargaku menungguku"  katanya kepada Seok Woo. Ketika Seok Woo menjawab bahwa ia terinfeksi, Yong-suk pun menangis dan melihat tangannya. Lalu byar ! Ia berubah dan menyerang Seok Woo.

Jadilah pertengkaran antara Seok Woo dan Yung-suk dan Sung Gyeong. Adegan ini sangat emosional bagiku. Gabungan antara sedih, deg-degan, dan kesal. Aku sangat kesal jika pada akhirnya semua tokoh mati. Aku benci jika manusia dikalahkan.
Untungnya, Yung-suk bisa dikalahkan. Namun ia menyisakan gigitan di tangan Seok Woo. Dari sinilah aku mulai menangis. Seok Woo membawa Sung Gyeong dan Soo An ke dalam gerbong dan mengajarkan Sung Gyeong bagaimana cara mengendalikan kereta. Iapun mengucapkan salam perpisahan yang disambung tangis oleh Soo An. Aku banjir airmata. Sungguh menyedihkan. Aku tidak tahan melihat adegan yang haru biru seperti ini. 

Seok Woo  pun mengunci pintu dan menuju bagian belakang kereta. Di masa perubahannya ia terkenang akan Soo An yang baru lahir. Ia tersenyum dan menjatuhkan dirinya ke bawah. Sementara Soo An menangis sepanjang jalan.

Aku menangis
Aku sedih
Aku bahkan sudah lupa dengan zombie-zombie sialan itu.

Kemudian kereta mereka berhenti di depan terowongan, di atas jembatan. Banyak mayat terbakar dan di sungai jasad tergenang. Merekapun turun menyusuri jalan yang kehadirannya disadari oleh tentara. Tentara tesebut hampir menembak mereka, namun ketika mendengar nyanyian Soo An mereka akhirnya berlari untuk menyelamatkan korban.

Hingga 15 menit setelah film berakhir, aku masih menangis. Aku bersedih atas nyanyian Soo An yang ia persembahkan untuk Ayahnya. Aku bersedih atas Seok Woo. Aku bersedih atas sifat manusia yang lebih menyeramkan daripada zombie.

dan akhirnya aku di sini, masih menangis..
mengingat
apa yang sudah terjadi di bumi ini
banyak sekali perang dan kematian karna sikap manusia

I see human but not humanity. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dikejar Monyet

Aku akan berkisah tentang pengalaman yang sangat luar biasa Yang kualami sendiri Hari ini, aku ada rapat di sekre BEM Universitas Riau. Persiapan acara nasional di bulan Maret nanti Dan kebetulan aku adalah CO Acara Seperti biasa, aku berjalan kaki dari kos Melewati jalanan kampus yang sepi Seharusnya aku sudah memposting sebuah tulisan yang kubuat hari Kamis lalu, tapi aku lupa Tentang monyet Namun tenang saja, ketika aku menulis kisah ini postingan itu sudah bisa kau baca Mungkin ini adalah teguran dari Allah Aku begitu sombong Kau boleh membacanya di sini Hari ini aku diberi sebuah pengalaman yang sangat luar biasa Entahlah bagaimana caranya menceritakan Tapi kau harus baca jika ingin tau Kembali lagi ke cerita hari ini Jika kau sudah membaca postinganku sebelumnya kau pasti sudah tau bahwa ada sebuah jalan yang harus dilewati jika ingin ke sekre, dan orang-orang yang lewat di jalanan tersebut sering melihat monyet, bahkan dikejar. Nah, sebagaimana yang kutul

Puisi Pendek Kala Hujan (6)

Sebagai gadis yang jatuh cinta kepada rintik Jelas tak ada alasan bagiku untuk berteduh di kala hujan Namun jika itu adalah dalam pelukmu Aku rela terus disana Meski harus tenggelam bersama luka Bersama hujan pagi dan dingin di kamar kos yang sepi Anne