Langsung ke konten utama

26 tahun.

 Sebelum berakhir hari ini, sebelum aku mulai lupa. Aku akan bercerita.

Hari ini aku ulang tahun ke dua puluh enam. Lewat sudah seperempat abad. Aku masih takut akan kematian, takut akan masa depan, takut apakah aku akan masuk surga atau neraka. Aduh.

Tadi malam suamiku membawakan sepotong kue red velvet, katanya pra ulang tahun. Aku makan bersama suamiku, sepotong demi sepotong. Kami menghabiskan malam dengan menonton Kuch Kuch Hota Hai, entah ilham dari mana suamiku mendadak ingin menonton kisah Rahul dan Anjeli. Sayangnya kami tertidur sebelum film habis, aku tertidur duluan, mengantuk sekali.

Pukul tiga dini hari aku terbangun, ingin ke kamar mandi. Suamiku pun juga terbangun. Ketika akan kembali tidur suamiku mengecup keningku dan mengucapkan selamat ulang tahun. Kamipun tidur sambil berpelukan.


Paginya aku bangun kesiangan, suamiku mendadak ingin dibelikan bumbu nasi goreng di warung. Padahal aku sudah berencana memasak bihun goreng kesukaanku untuk sarapan. Jadilah aku ke warung depan, di luar kompleks perumahan kami. Hanya satu menit berjalan kaki. Aku kemudian membeli dua bumbu nasi goreng, dua bumbu ayam ungkep, dan dua keripik chuba yang ternyata rasa keju, kukira BBQ.


Sesampainya di rumah kudapati pintu terkunci. Tumben. Biasanya suamiku membuka pintu lebar-lebar, berbanding terbalik denganku yang selaku mengunci pintu HEHEHE. Aku mengetok pintu dan kata suamiku ia sedang di kamar mandi. Baiklah aku akan menunggu.


Ketika pintu terbuka, kata pertama yang diucap suamiku adalah ia ingin dibuatkan teh, sekarang. Ya sudah aku segera ke dapur. TAHUKAH, ternyata suamiku menyiapkan kue ulang tahun, yang membuatku begitu terharu. Kejutan ini indah sekali rasanya. Kami memotong kue, suamiku memberi doa yang indah sekali.


Aku cape, lanjut besok ya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Train to Busan (2016) Review & Sinopsis (+Spoiler) : i see human, but not humanity.

Sore tadi, aku menonton film yang sebenarnya sudah cukup lama ingin ku tonton. Bukan genre favorit sesungguhnya, namun cukup menarik minatku. Kebetulan teman se kosku, Elva ingin menonton film ini, tapi dia takut sendirian. Baiklah, cukup basa-basinya. Selamat membaca :) for more pictures search on google ;) Train to Busan adalah film asal negeri ginseng, Korea Selatan yang berhasil mengagetkan industri perfilman internasional. Tidak hanya sukses di negara terdekat saja, Train to Busan menggemparkan ranah film barat yang memang sudah sering mengangkat cerita serupa : ZOMBIE. Sebagaimana yang sudah kusampaikan di awal, film yang menampilkan zombie tidak pernah masuk dalam daftar tontonan favoritku. Aku sangat jijik melihat zombie yang berdarah-darah, memakan manusia dengan rakus dan penampilannya yang membuatku ingin muntah. Tidak banyak film serupa yang pernah kutonton, Price Prejudice and Zombies, Warm Bodies dan satu film lagi yang dibintangi oleh Tom Cruise yang

Dikejar Monyet

Aku akan berkisah tentang pengalaman yang sangat luar biasa Yang kualami sendiri Hari ini, aku ada rapat di sekre BEM Universitas Riau. Persiapan acara nasional di bulan Maret nanti Dan kebetulan aku adalah CO Acara Seperti biasa, aku berjalan kaki dari kos Melewati jalanan kampus yang sepi Seharusnya aku sudah memposting sebuah tulisan yang kubuat hari Kamis lalu, tapi aku lupa Tentang monyet Namun tenang saja, ketika aku menulis kisah ini postingan itu sudah bisa kau baca Mungkin ini adalah teguran dari Allah Aku begitu sombong Kau boleh membacanya di sini Hari ini aku diberi sebuah pengalaman yang sangat luar biasa Entahlah bagaimana caranya menceritakan Tapi kau harus baca jika ingin tau Kembali lagi ke cerita hari ini Jika kau sudah membaca postinganku sebelumnya kau pasti sudah tau bahwa ada sebuah jalan yang harus dilewati jika ingin ke sekre, dan orang-orang yang lewat di jalanan tersebut sering melihat monyet, bahkan dikejar. Nah, sebagaimana yang kutul

Puisi Pendek Kala Hujan (6)

Sebagai gadis yang jatuh cinta kepada rintik Jelas tak ada alasan bagiku untuk berteduh di kala hujan Namun jika itu adalah dalam pelukmu Aku rela terus disana Meski harus tenggelam bersama luka Bersama hujan pagi dan dingin di kamar kos yang sepi Anne