Langsung ke konten utama

20 yo.



Menurutmu apa sesungguhnya makna dari bertambahnya usia ?
Jelas itu bukan soal angka.
Bertambahnya usia adalah pengingat bahwa hidup ini fana, dan kematian akan segera jadi nyata. 

Memasuki babak baru kehidupan pada tahun ini, membuatku berfikir bahwa sesungguhnya yang paling dekat dengan hari-hari adalah dicabutnya nyawa : meninggalkan dunia.

Lantas apakah berfikir saja sudah cukup ?

Aku mencoba mengingat semua yang sudah kulalui selama 20 tahun ini.
Mulai dari kenangan paling manis. Masa kanak-kanak penuh tawa. Tangis air mata saat putus cinta : beserta galau gundahnya. Rasa hangat tiap bersama Mama-Papa dan adik-adik tercinta. Rasa jatuh hati kali pertama. Rasa bertemu teman-teman : yang datang dan pergi  pun yang selalu ada.

Aku mencoba berkaca akan segala tingkah laku dan pembawaan diri. Entah itu pada diri sendiri, di depan keluarga, kepada teman-teman, dan kepada orang-orang yang baru dikenal.

Aku mencoba mengingat kesalahan. Saat-saat kegagalan. Hari kehampaan.

Aku mengingat setiap tawa. Setiap bahagia.

20 tahun lalu aku tidak tahu apa-apa
Hari ini aku juga tidak tahu apa-apa
Maka aku hanya bisa membagi sedikit saja dari ketidaktahuanku yang sudah membersamai begitu lama.

Untuk 20 tahun ini, syukurlah yang hanya bisa aku ungkapkan.
Syukur kepada Allah swt tiada hingga.
Alhamdulillah ya Allah untuk nafas dan udara yang selalu kuhela
Alhamdulillah ya Allah untuk segala rezeki dan karunia yang tiada tara
Alhamdulillah ya Allah untuk semua masalah dan ujian
Alhamdulillah ya Allah untuk anugerah yang selalu nyata
Alhamdulillah ya Allah..
Sungguh aku ini tiada apa-apa

Untuk 20 tahun ini, terimakasih saja rasanya tidak cukup, namun berterimakasihlah yang bisa kuberi di menuju matangnya umur ini
Terimakasih mama dan papa, sudah menyayangi dan mendoakan ananda
Terimakasih adik-adik tersayang, kalianlah pemicu kakak untuk terus berusaha
Terimakasih kepada sanak-keluarga : yang telah memberi dukungan moril dan materiil
Terimakasih kepada para sahabat, teman dekat pun jauh-lama pun baru, terimakasih sudah bersedia membagi dan menemani berbagi tawa dan cerita
Terimkasih kepada yang sudah mempercayakan hati, yang tidak pergi
Terimakasih untuk semua yang tetap baik-baik saja.

Untuk semua yang memberi doa, terimakasih tak terkira. Semua yang kuaminkan, semua yang membawa senyuman. Kuharap ia melangit dan dikabulkan oleh-Nya.

20 tahun sudah aku sekarang.
Sudah saatnya aku berhenti main-main dan berfokus ke depan.
Sudah saatnya aku meraih semua yang aku inginku.


Dalam syukur tak terkira
Anne
14 Juli 1997.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kuliah Kerja Nyata Universitas Riau 2018

Dua pekan berlalu. Sampai saat ini aku masih biasa-biasa saja. Untuk itu ada baiknya kuceritakan saja cerita dua bulan penuh makna, dua bulan drama dengan manusia-manusia luar biasa. Kuliah Kerja Nyata judulnya. Judul yang boleh jadi berubah di akhir cerita. Baiklah kumulai saja kisahnya. Logo ! ___ Tim ini terbentuk sejak Januari lalu. Sudah lama sekali. Berbeda dengan KKN Reguler yang pendaftarannya dimulai sejak semester genap 2017/2018, pengumuman pembentukan Tim KKN Tematik dijadwalkan selesai sebelum akhir semester ganjil. 6/10 (awalnya : Aku; Geliska; Nada; Fany; Fadhel; Budi) dari kami adalah alumni JSP ( baca di sini ). Sisanya merupakan tim rekrutan oleh Fadhel (Diyah & Zaki), Rizki (Nada), Adi (Geliska). Sebagai manusia yang tidak sulit bergaul dan berteman, buatku tak soal. Selanjutnya bisa kau tebak, kami bertemu lalu mencari desa kemudian merancang program kerja dan ya jadilah ia sebuah Tim KKN TEMATIK Desa Sungai Ara, Kec. Kempas, Kab. Indragiri Hil...

Dikejar Monyet

Aku akan berkisah tentang pengalaman yang sangat luar biasa Yang kualami sendiri Hari ini, aku ada rapat di sekre BEM Universitas Riau. Persiapan acara nasional di bulan Maret nanti Dan kebetulan aku adalah CO Acara Seperti biasa, aku berjalan kaki dari kos Melewati jalanan kampus yang sepi Seharusnya aku sudah memposting sebuah tulisan yang kubuat hari Kamis lalu, tapi aku lupa Tentang monyet Namun tenang saja, ketika aku menulis kisah ini postingan itu sudah bisa kau baca Mungkin ini adalah teguran dari Allah Aku begitu sombong Kau boleh membacanya di sini Hari ini aku diberi sebuah pengalaman yang sangat luar biasa Entahlah bagaimana caranya menceritakan Tapi kau harus baca jika ingin tau Kembali lagi ke cerita hari ini Jika kau sudah membaca postinganku sebelumnya kau pasti sudah tau bahwa ada sebuah jalan yang harus dilewati jika ingin ke sekre, dan orang-orang yang lewat di jalanan tersebut sering melihat monyet, bahkan dikejar. Nah, sebagaimana yang kutul...

Lebaran Monyet

Aku lupa saat itu kami membahas apa. Entah sesuatu yang kujanjikan, atau yang benar-benar ia harapkan Tapi satu yang jelas kuketik di whatsapp adalah "Tunggu saja sampai lebaran monyet" Kau pasti pernah mendengar kan ungkapan tersebut ? Banyak ungkapan sejenis seperti "Tunggu saja sampai bulan jadi dua" atau "Tunggu saja sampai Eminem ngeluarin album religi" atau  "Tunggu saja sampai Justin Bieber duet bareng Opick nyanyiin lagu dangdut" Ya sebuah ungkapan yang menyatakan bahwa hal tersebut tidak akan terjadi. Kalaupun terjadi, hanya sedikit kemungkinannya atau bahkan akan menunggu sangat lama Menanggapi lebaran monyet tersebut bukan lah kesal atau protes darinya yang kudapat Melainkan sebuah foto yang membuatku tertawa terbahak-bahak Lebaran Monyet " Itu lagi lebaranan" Balasnya. Aduh ingin sekali kupeluk ia saat itu juga Menggemaskan sekali