Alhamdulillah |
Terpilih sebagai Runner Up Duta GenRe adalah sebuah prestasi yang tidak pernah aku bayangkan. Namun bagaimanapun syukur kepada Allah tak henti aku ucapkan..
___
Awal bulan Juli lalu aku berangkat ke Kota Pekanbaru. Di saat yang lain masih larut dalam suasana lebaran, aku sedang bergegas melakukan persiapan demi mengharumkan nama kota yang kini begitu aku cintai. Pekanbaru. Saat ini tidak lagi atas nama diri sendiri, bukan lagi atas nama kampus. Saat ini adalah kesempatan bagiku untuk memberi yang terbaik bagi kota yang belum genap dua tahun aku tinggali ini.
___
Seperti yang sudah kusampaikan pada postingan sebelumnya pada akhir Mei lalu aku terpilih menjadi Duta GenRe Putri Pekanbaru Jalur Pendidikan. Seperti kebanyakan ajang pemilihan yang bertingkat, setelah Kota/Kabupaten maka dilanjutkan dengan Provinsi, dan pemenangnya nanti akan dibawa melaju ke tingkat nasional. Riau pun melakukan hal serupa, finalis Duta GenRe tahun ini adalah pemenang atau utusan dari masing-masing kabupaten dan kota. Satu pasang duta jalur pendidikan dan satu pasang duta jalur masyarakat.
Baiklah, akan kuceritakan kisah ini padamu.
Persiapan
Setelah terpilih menjadi Duta GenRe Pekanbaru, harus kuakui bahwa aku tidak berinisiatif untuk memulai belajar dan mendalami substansi GenRe. Bukan aku sengaja, namun memang saat itu deadline tugas dan laporan menumpuk. Maklum, aku mahasiswa perikanan jadi laporan tulis tangan serta berbagai hal perihal praktikum sudah merupakan hal yang wajar jika kami selalu dikejar oleh deadline. Pun itu menjelang UAS, jadi memang banyak yang harus kukejar disebab persiapan untuk AKR Kota Pekanbaru (silahkan klik tautan ini untuk cerita lengkapnya).
Kemudian karena AKR Provinsi dilaksanakan pada awal Juli, Ibu Evi dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (selanjutnya akan kusebut disdalduk ya!) Pekanbaru mengumpulkan kami pada awal menuju pertengahan Juni untuk mulai menyusun Tim AKR Kota Pekanbaru yang lebih dikenal dengan PASUKAN (hayoo siapa yang refleks nyanyi wkwk). Setelah terbentuk tim yang akan melaju ke provinsi, latihan dimulai esok harinya.
Kami para duta dilatih dan dibimbing oleh bang Dika (Anak GenRe pasti kenal hehe). Latihan ini dilakukan setiap hari. Latihan di sela-sela jadwal UAS. Mendalami subtansi GenRe di sela-sela menghapal Biologi Laut dan matakuliah perikanan lainnya. Hal yang tidak ada hubungannya. Tapi tak mengapa, aku sangat nyaman hidup di dunia remaja yang saat ini aku sudah mulai memasuki fase remaja akhir (huhu sedih)
Kami latihan soal, public speaking, serta bagaimana pembawaan seorang duta. Masa latihan tidak begitu sulit. Suasana cukup bersahabat dan kondusif (lha iya wong latihan di ruang rapat kantor wkwk). Namun ada satu hal yang hampir menuju kendala. Kami sebelumnya tidak tahu bahwa peserta Duta disuruh untuk menyiapkan poster yang berisi inovasi program dan kegiatan yang sudah pernah dilakukan. Dua hari menjelang perlombaan dimulai. Jelas kalang kabut, aku tidak berpengalaman dalam desain grafis. Untungnya seorang teman yang sudah kukenal sejak awal maba dan mulai akrab sejak bergabung di BEM UR mau membantu. Lukman namanya, di sela-sela Monitoring dan Evaluasi (MONEV) PKM ia rela pagi-pagi mendesainkan posterku. Terimakasih Lukman !
Dilihat dari persiapan aku bisa mengatakan bahwa persiapan ini cukup matang. Aku optimis dengan persiapan dan usaha yang telah kami lakukan. Saatnya bertempur !
Pemilihan Duta GenRe Riau
Acara ini dibagi menjadi dua, yaitu Ajang Kreatifitas Remaja yang terdiri dari beberapa cabang lomba yaitu Mars Genre, Yel-yel, Pensi, LCC, dan Ranking 1 dan yang kedua adalah Pemilihan Duta GenRe Riau. Aku hanya mengikuti Pemilihan Duta kali ini, tidak seperti saat AKR Kota yang mengikuti hampir semuanya. Ini lebih baik sehingga aku bisa lebih fokus pada perlombaan. Jadi jangan salahkan aku jika cerita AKR Provinsi ini tidak akan selengkap cerita AKR Kota ya !
___
Ada beberapa rangkaian yang harus dilewati oleh finalis dari kabupaten/kota agar bisa masuk ke babak grand final dan mendapatkan selempang berwarna putih. Diawali dengan tes tertulis, kemudian penyuluhan, lalu wawancara dan presentasi poster. Kemudian baru ditentukan siapa saja yang akan melenggang di atas panggung pada penganugerahan. Mari kuceritakan
Tes Tertulis
Tes tertulis diadakan pada hari kedua, 7 Juli 2017 pukul 13.00 WIB. Aku sangat bersemangat, tes tertulis adalah uji sejauh mana aku mengetahui subtansi GenRe serta KKB (Kependudukan dan Keluarga Berencana). Aku cukup yakin dengan pengetahuanku. Pada malam setelah pembukaan akupun di kamar bersama Kak Vika, Winda serta Nada latihan soal. Jadi aku optimis akan mengerjakan soal dengan baik.
Ekspresi serius saat tes tertulis (Gambar diambil dari instagram GenRe Riau) |
Ketika memasuki ruang tes tertulis, aku mulai merasa suasana tegang di sana. Tidak lama setelah aku masuk, tespun dimulai. 75 soal dalam 30 menit. Aku langsung bergegas mengkalkulasikan waktuku untuk satu soal. Untungnya aku lumayan pandai mengatur waktu saat ujian karena sudah terbiasa ketika menjadi anak olimpiade (ceile) dan aku memang cukup lihai dalam mengerjakan soal pilihan ganda. Tapi tetap saja, selagi tes tertulis aku tak bisa bernafas dengan lega. Aku tidak ingin ada satupun kesalahan. Kubaca sampai habis, kutandai yang belum terjawab, ulang baca lagi. Begitulah sampai waktu habis.
Aku sangat yakin dengan tes tertulis ini. Aku yakin nilaiku mendekati sempurna.
Penyuluhan Substansi GenRe dan KKB
Tes penyuluhan diadakan setelah lomba Ranking 1 di aula
besar (berbeda ruangan dengan tes tertulis dan wawancara). Kurang lebih
berjarak sekitar 1 jam kurang. Kabar buruknya adalah persiapanku untuk
penyuluhan belum rampung. Ada beberapa substansi yang harus disampaikan
yaitu life skill education, PUP, HIV/AIDS, 8 Fungsi Keluarga,
NAPZA, Kependudukan dan Keluarga Berencana. Materi ini akan diundi ketika nama
kita dipanggil ke depan. Jadi kita harus mempersiapkan semuanya sebaik mungkin.
Sementara milikku ? Masih 60%. Tapi untungnya aku bisa bergegas. Ketika
memasuki ruangan aku sudah hampir merampungkan semuanya, namun tetap saja
ketika tes berlangsung aku masih sibuk menggunting ini dan itu.
Satu persatu nama dipanggil, aku terus berdoa agar namaku
terakhiran saja, atau ketika aku sudah selesai menyiapkan semuanya. Percayakah
kau ? Doaku terkabul. Sesaat setelah aku menyelesaikan alat peraga untuk materi
KKB (Kependudukan dan Keluarga Berencana), nomor urut 01 dipanggil ke depan,
aku mendadak kaget dan seperti biasa ketika namaku dipanggil untuk maju ke
depan adrenalinku meningkat, jadilah dengan PD aku melangkah ke depan. Diiringi
tepuk tangan dari teman-teman PIK se Riau. Akupun mengambil satu buah gulungan
di dalam gelas kaca, dan tahukah kau materi apa yang harus kusampaikan ? Ya,
aku mendapat Kependudukan dan Keluarga Berencana, materi yang kusiapkan
beberapa detik sebelum aku maju ke depan.
Aku hampir ingin tertawa saat itu, namun hanya senyum penuh
syukur yang kutampilkan. Kemudian aku menyampaikan materi tersebut dengan
semaksimal mungkin. Aku tau aku sudah memberikan yang terbaik.Penyuluhanku tepat waktu. 5 menit pas. Kuakhiri dengan salam, dan disambut dengan tepuk tangan. Aku sungguh bersyukur kepada Allah SWT yang entah, jika tanpa pertolongannya pasti tidak akan semudah ini rasanya.
Wawancara dan Presentasi Poster
Malamnya langsung dilanjutkan dengan wawancara dan
presentasi poster. Kami satu persatu diberi kesempatan untuk mempresentasikan
poster dan kemudian dilanjutkan dengan wawancara oleh dewan juri. Satu orang
dipanggil, dan sisanya menunggu. Untungnya saat itu ada Bang Nanda, Ketua Forum
GenRe Riau yang mampu mencairkan suasana, jadilah kami berdiskusi sambil
membunuh waktu dan rasa tegang.
___
Setelah tes wawancara kami diminta untuk kembali ke aula besar. Saatnya pengumuman grand finalis. Aku degdegan, namun aku yakin aku lolos. Kepedean ? Bukan. Ini pertanda bahwa aku mampu mengukur diri. Satu persatu nama disebut, satu persatu mulai naik ke atas pentas diiringi yel-yel dan teriakan per kabupaten. Akhirnya namaku disebut, aku naik pentas diiringi yel-yel dari pasukan. One step closer. Akhirnya malam ini bisa tidur lebih nyenyak.
Duta GenRe Pendidikan dan Masyarakat Pekanbaru lolos babak final ! YEAYY |
Penganugerahan Duta GenRe Riau 2017
Hari ini, 7 Juli adalah hari dimana akan menjadi hari bersejarah bagiku. Penantian satu tahun akan terjawab di sini. Kegagalan tahun lalu akan berbuah di sini. Aku sudah berjalan sejauh ini. Aku telah menghapus airmata. Aku sudah melakukan dan memberi yang terbaik. Aku yakin hasilnya pasti yang terbaik.
___
Kira-kira pukul 14.30 wib, Gubernur Riau, Bapak Ir. H. Arsyadjuliandi Rachman tiba di Ballroom Hotel. Kami menyambut bapak dengan teriakan
"Salam GenRe", Salam.
"Remaja GenRe", Sehat, Cerdas, Ceria
"GenRe Indonesia ", Saatnya Yang Muda Yang Berencana.
yang disertai dengan gerakan ciri khas remaja. Kemudian kami berjalan di belakang rombongan dan berjalan ke atas pentas dan masuk ke dalam backstage.
___
Kami (finalis putri) menunggu di sayap panggung kanan dan finalis putra di sayap kiri. Selagi menunggu nama kami dipanggil satu persatu untuk mulai parade, kami berkesempatan sharing dan berbagi cerita. Menghilangkan gugup dan saling mengingatkan urutan tampil.
___
Akhirnya, setelah menunggu semua kata sambutan selesai, parade grand finalis dimulai. Aku tidak sempat menyaksikan karena aku adalah urutan terakhir dipanggil. Sebagai the last one tentu saja aku pemilik panggung ketika yang lainnya sudah mengambil posisi berdiri. Aku sangat gugup saat ini. Untungnya saat Pemilihan Duta GenRe Pekanbaru aku sudah melakukan hal serupa, jad rasa gugup bisa kuatasi.
Setelah parade dilanjutkan dengan menari melayu, yang harus kuakui belum kuhapal secara sempurna. Aku cukup gelagapan di sini. Aku sangat suka melihat orang menari, namun sungguh aku tidak berkeahlian sedikitpun di sana. Untungnya durasinya singkat. Aku lega ketika selesai. Kamipun bersiap untuk mengambil posisi pembacaan Ikrar Duta GenRe.
Selesainya pembacaan ikrar, kami kembali ke posisi setelah parade. Menunggu pengumuman yang akan melaju ke babak selanjutnya. Hanya ada 3 pasang dari masing-masing jalur yang disebutkan. Bukan nama kami yang akan dipanggil, tapi nama daerah masing-masing. Aku mencoba terus tersenyum saat di atas panggung. Yang pertama diumumkan adalah jalur masyarakat. Duta asal Pekanbaru, Andy dan Lini lolos. Saatnya jalur pendidikan. Ari, Duta GenRe Putra Pekanbaru dipanggil lebih dulu. Tinggal tersisa satu tempat lagi. Yang kudengar hanya teriakan "Pekanbaru", aku hanya berfokus ke sana. Dan ternyata memang akhirnya namaku yang disebut. Aku berjalan setenang mungkin, padahal ingin berteriak dan loncat-locat.
Kemudian kami diberi pertanyaan oleh juri kehormatan. Juri tersebut bebas memilih siapa saja yang ia inginkan, sedangkan pertanyaannya diambil secara acak.
Aku mendapat pertanyaan dari Kepala Perwakilan BKKBN Riau, Bapak Yenrizal Makmur. Beliau memilihku. "Yang baju kuning" begitu katanya. Beliau pun membacakan pertanyaan buatku. Aku senang mendengar pertanyaannya "Jelaskan inovasi program yang akan kamu lakukan jika kamu terpilih menjadi Duta GenRe !" kira-kira begitu. Aku menjelaskan dengan lancar, karena bagaimanapun ini adalah sebuah program yang akan aku jalankan. Tentu aku tahu benar bukan ?
Setelah sesi tanya jawab, kami kembali ke belakang panggung dan menunggu hasil keputusan dewan juri.
___
Akhirnya yang dinanti tiba. Kami kembali naik ke atas pentas. Diawali dengan pengumuman Juara 3. Aku bersyukur namaku tak disebut. Langkahku menjadi lebih dekat menjadi juara.
Degdegan ! |
Prosesi penyelempanganpun dimulai. Aku teringat saat prosesi penganugerahan kota. Rasanya hampir sama, yang berdiri di depanku lah yang beda. Adalah Ega dari Indragiri Hilir yang sama-sama menunggu.
Selempangpun memilih pundaknya. Tapi ia tak bertengger di pundakku. Aku sungguh berharap Ayu, Duta GenRe 2016 salah menyelempangkan (sad but true wkwk), tapi ternyata tidak ada kesalahan. Aku tidak tahu apakah harus bersyukur atau menangis. Aku tidak tau salahku dimana. Aku bingung harus bagaimana. Namun bagaimanapun aku tetap mencoba tersenyum.
Pekanbaru dan Kampar ! |
___
Dan di sinilah aku sekarang. Runner Up Duta GenRe Putri 2017 Jalur Pendidikan. Aku bersyukur atas pencapaianku, aku bangga atas diriku. Awalnya sangat sulit bagiku untuk menerima kenyataan, namun pada akhirnya aku mengerti.
Aku selama ini dengan bangga menyebut diriku orang yang sangat berjiwa besar. Maka kali ini, aku yakin adalah suatu ujian untuk melihat sejauh mana keberjiwabesaranku tersebut. Sedari awal aku sudah sering berkata bahwa bagaimana hasilnya itu adalah yang terbaik. Maka kali ini, aku kembali belajar bahwa yang terbaik menurutku belum tentu terbaik bagi Allah, dan yang terbaik dari Allah adalah sesungguh terbaik untukku.
Bagiku yang membedakan Juara 1, 2, 3 adalah nominal saja. Tidak ada masalah menjadi Runner Up. Yang menjadi masalah adalah ketika aku hanya berdiam dan tidak berkontribusi bagi sekitar. Semoga pundak ini diperkuat untuk menjalankan semua amanah.
Untuk tangis, untuk yang bangkit ketika gagal :
percayalah ketika engkau memutuskan untuk terus melangkah dan memperjuangkan harapan, akan ada anugerah yang tidak terkira di masa depan.
Anne, Runner Up Duta GenRe Putri Riau 2017 Jalur Pendidikan.
Komentar
Posting Komentar