Kau terus menerus meyakinkan dia
Atas dusta yang tak sengaja kau ucap
Atas dusta yang tak sengaja kau ucap
Memang benar bukan kau ingin melukainya
Tapi tetap saja
Ia sudah terluka
Tapi tetap saja
Ia sudah terluka
Kau tau bagaimana hatinya
Bukan kemarin sore kau menjadi kekasihnya
Bukan kemarin sore kau menjadi kekasihnya
Kau masih memberi pembenaran
Atas kata yang mengundang airmata
Atas kata yang mengundang airmata
Kau tau hatinya rapuh
Meski ia selalu bersikap tegar di hadapanmu
Meski ia selalu bersikap tegar di hadapanmu
Bahkan kau tau ia menangis
Tanpa perlu kau lihat pipinya
Atau isakan
Atau bahu yang bergoncang
Tanpa perlu kau lihat pipinya
Atau isakan
Atau bahu yang bergoncang
Kau sangat mengenalnya
Kau tau ia, segala tentangnya
Bukankah sudah banyak yang kalian lewati ?
Kau tau ia, segala tentangnya
Bukankah sudah banyak yang kalian lewati ?
Kau mengerti dia
Lalu, mengapa masih saja kau buat ia terluka?
Lalu, mengapa masih saja kau buat ia terluka?
Komentar
Posting Komentar