Langsung ke konten utama

AKR Pekanbaru 2017 : Orang-orang yang Memetik Hasil

Aku sudah tidak di atas panggung lagi.
Dewan juri sedang berdiskusi untuk menentukan siapa pemenang Duta GenRe Pekanbaru 2017. Semua penasaran jelas. Semua berharap dalam diam.

Selagi menunggu dewan juri berunding, panggung diisi dengan penampilan Pensi dari PIK R Spantibel (SMPN 13 Pekanbaru) yang sangat menyentuh hati. Generasi muda seperti inilah yang membuatku tak hilang harap. Generasi berencana yang sungguh luar biasa. Kemudian dilanjutkan dengan penampilan dari PIK M Sehati. Yang yah sangat bagus sekali. Dalam hati aku bangga sekali pada seluruh pemeran. Yang tidak butuh waktu lamHa untuk mengerti dan memahami naskah ala kadar yang kutulis. Mendapat sorak sorai, aku tau penampilan mereka lebih dari sekedar luar biasa.

Dewan juri sudah kembali duduk di depan. Kami seluruh finalis dipanggil untuk naik ke atas panggung. Semua menunggu jawaban. Siapakah Duta GenRe Pekanbaru untuk kali pertama ? Aku berharap dalam hati, berdoa dalam sunyi.

Yang pertama kali diumumkan adalah Duta GenRe Favorit. Sangat bangga aku kepada rekanku, pasanganku dari PIK M Sehati, Rio Ermanda yang mendapatkan selempang Duta GenRe Favorit Putra. Untuk yang putri dimenangkan oleh Imel, rekanku dari Akbid Internasional yang suaranya sangat merdu.

Selanjutnya diumumkan juara 3 yang diraih oleh M. Ilham dari SMK (aku lupa) dan Ferra dari Akbid Helvetia.
Tersisalah aku dan Maya (Pikasfour SMAN 4), lalu Ari (PIK MAHA Stikes Hang Tuah) dan Eky (Pikasfour SMAN 4).

Aku dan Maya berpegangan tangan. Kami cukup dekat. Sebelum sama-sama menjadi finalis duta, aku dan Maya sudah lebih dulu akrab saat diskusi di STAR PKBI Riau. Rasanya lucu sekali ketika kau dan adik-adikanmu bersaing. Saling mendukung dan saling menyemangati. Mungkin begitulah.
Akhirnya, selempang itu jatuh ke bahuku. Aku dan Maya berpelukan. Rasanya begitu manis. Begitu manis.
Lalu begitulah, dilanjutkan penyerahan hadiah dan foto bersama.


Belum habis bahagia setelah dinobatkan menjadi Duta GenRe Putri 2017, kabar baik terus menerus datang.

Bangga. Bangga sekali.

PIK M SEHATI meraih prestasi yang luar biasa.

Rasanya waktu begitu cepat berlalu ketika nama PIK M SEHATI disebutkan menjadi juara di setiap cabang lomba.

Juara 1 PENSI GenRe
Juara 1 Mars GenRe
Juara 2 LCC
Juara 2 Yel yel GenRe


Bagaimana menurutmu ?

Hilang lelah seketika.
Tidak ada yang sia-sia. Pulang larut malam, berpeluh bersama.

Semua yang sudah dilalui. Semua pelajaran. Semua keluh. Semua ide. Semua tawa. Semua cerita.

Memang benar, tidak ada hasil yang mengkhianati proses.

Terimakasih.

Terimakasih untuk semua proses yang kita lalui bersama.

Selamat.

Selamat memetik hasil dari proses yang kita jalani dengan suka cita.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kuliah Kerja Nyata Universitas Riau 2018

Dua pekan berlalu. Sampai saat ini aku masih biasa-biasa saja. Untuk itu ada baiknya kuceritakan saja cerita dua bulan penuh makna, dua bulan drama dengan manusia-manusia luar biasa. Kuliah Kerja Nyata judulnya. Judul yang boleh jadi berubah di akhir cerita. Baiklah kumulai saja kisahnya. Logo ! ___ Tim ini terbentuk sejak Januari lalu. Sudah lama sekali. Berbeda dengan KKN Reguler yang pendaftarannya dimulai sejak semester genap 2017/2018, pengumuman pembentukan Tim KKN Tematik dijadwalkan selesai sebelum akhir semester ganjil. 6/10 (awalnya : Aku; Geliska; Nada; Fany; Fadhel; Budi) dari kami adalah alumni JSP ( baca di sini ). Sisanya merupakan tim rekrutan oleh Fadhel (Diyah & Zaki), Rizki (Nada), Adi (Geliska). Sebagai manusia yang tidak sulit bergaul dan berteman, buatku tak soal. Selanjutnya bisa kau tebak, kami bertemu lalu mencari desa kemudian merancang program kerja dan ya jadilah ia sebuah Tim KKN TEMATIK Desa Sungai Ara, Kec. Kempas, Kab. Indragiri Hil...

Dikejar Monyet

Aku akan berkisah tentang pengalaman yang sangat luar biasa Yang kualami sendiri Hari ini, aku ada rapat di sekre BEM Universitas Riau. Persiapan acara nasional di bulan Maret nanti Dan kebetulan aku adalah CO Acara Seperti biasa, aku berjalan kaki dari kos Melewati jalanan kampus yang sepi Seharusnya aku sudah memposting sebuah tulisan yang kubuat hari Kamis lalu, tapi aku lupa Tentang monyet Namun tenang saja, ketika aku menulis kisah ini postingan itu sudah bisa kau baca Mungkin ini adalah teguran dari Allah Aku begitu sombong Kau boleh membacanya di sini Hari ini aku diberi sebuah pengalaman yang sangat luar biasa Entahlah bagaimana caranya menceritakan Tapi kau harus baca jika ingin tau Kembali lagi ke cerita hari ini Jika kau sudah membaca postinganku sebelumnya kau pasti sudah tau bahwa ada sebuah jalan yang harus dilewati jika ingin ke sekre, dan orang-orang yang lewat di jalanan tersebut sering melihat monyet, bahkan dikejar. Nah, sebagaimana yang kutul...

Lebaran Monyet

Aku lupa saat itu kami membahas apa. Entah sesuatu yang kujanjikan, atau yang benar-benar ia harapkan Tapi satu yang jelas kuketik di whatsapp adalah "Tunggu saja sampai lebaran monyet" Kau pasti pernah mendengar kan ungkapan tersebut ? Banyak ungkapan sejenis seperti "Tunggu saja sampai bulan jadi dua" atau "Tunggu saja sampai Eminem ngeluarin album religi" atau  "Tunggu saja sampai Justin Bieber duet bareng Opick nyanyiin lagu dangdut" Ya sebuah ungkapan yang menyatakan bahwa hal tersebut tidak akan terjadi. Kalaupun terjadi, hanya sedikit kemungkinannya atau bahkan akan menunggu sangat lama Menanggapi lebaran monyet tersebut bukan lah kesal atau protes darinya yang kudapat Melainkan sebuah foto yang membuatku tertawa terbahak-bahak Lebaran Monyet " Itu lagi lebaranan" Balasnya. Aduh ingin sekali kupeluk ia saat itu juga Menggemaskan sekali