Langsung ke konten utama

AKR Pekanbaru 2017 : Orang-orang yang Berusaha Menampilkan Hal Terbaik (3)

Ini adalah hari ketiga dari Ajang Kreatifitas Remaja Pekanbaru 2017. Mungkin kau ingin tahu lebih banyak, jadi silahkan lanjutkan membaca !



Mengawali Rabu pagi dengan ceria sudah berkumpul para remaja dari berbagai PIK di Alam Mayang. Akan ada perlombaan Jelajah GenRe hari ini. Aku sejujurnya kurang bersemangat, aku sedikit kelelahan. Namun ketika melihat adik-adik remaja lain begitu bertenaga membuatku menjadi jauh lebih remaja dari biasanya (maklum remaja akhir).

Acara diawali dengan flashmob bersama kakak-kakak panitia. Semua bergerak seiring musik : ceria dan tertawa. Ah sungguh pelepas penat dari semua praktikum dan laporan buatku. Kemudian dilanjutkan dengan pengarahan dari bapak-bapak tentara KODIM yang pada intinya adalah mengajarkan kami untuk disiplin. Yang paling kusuka adalah ketika diingatkan untuk sarapan. Aku senang ketika ada orang tua yang rewel mengingatkan anak muda untuk sarapan #sarapanitupenting. Dilanjutkan dengan pengenalan setiap posko permainan, kami semua tertawa ketika melihat bapak-bapak tentara memberi contoh bagaimana cara melewati semua tantangan. Kami semua bersemangat. Yah, jika tidak menang, setidaknya kami bersenang-senang.

Tim kami merupakan grup 5. Ada aku, Ihsan, Vini, Fika dan Bang Rio. Kami berhasil di 4 dari 5 permainan yang ada. Kami belajar arti dari rasa percaya dan kerjasama. Yel-yel dadakan dan penuh semangat mewarnai setiap posko. Semua pertanyaan dibabat habis. Sungguh luar biasa.

Jelajah GenRe berakhir sebelum solat zuhur. Setelah solat dan makan, aku dan 11 finalis duta lainnya berangkat ke hotel lebih awal untuk persiapan di malam final nanti. Sementara yang lain tetap tinggal di alam mayang karna akan ada materi bela negara di sana.

Setibanya di hotel kami latihan parade, dan koreo. Sungguh terasa lama. Rasanya sore itu adalah hal terberar selama seleksi. Tapi tidak apa, aku masih bisa tertawa dan tersenyum saat ini. Berdamai dengan keadaan adalah cara terbaik untuk menikmati proses bagiku.



Akhirnya malam tiba.

Semua mulai berdatangan.

Aku sedikit canggung dan gugup.
Sedikit tidak nyaman. Namun rasanya semua begitu sempurna. Jadilah aku bersikap biasa saja.

Ketika namaku dipanggil untuk parade, rasanya sulit sekali untuk tidak tersenyum. Ketika semua bersorak menyebut namaku rasanya tidak ada alasan untuk tersandung. Ketika menari, aku sedikit lupa gerakan. Tapi tetap #sokcool . Habis bagaimana lagi. Tidak ada alasan untuk menyesali kesalahan kan ? 

Aku lolos masuk 3 besar. Sungguh membahagiakan. Rasanya senang sekali ketika semua bersorak. Saatnya kami diberi pertanyaan.

Satu persatu mulai maju mengambil nama penanya. Aku dua paling akhir. Aku gugup. Bingung. Untungnya pertanyaan bisa kujawab meski pada akhirnya ada yang terbata. Aku bingung sekali.


Akhirnya semua sudah selesai. Perjuanganku dan teman-teman Sehati dari hari pertama latihan sudah pada ujungnya.
Hingga menanti hasil.
Bagaimanapun nanti, percayalah kita adalah orang-orang yang berusaha menampilkan hal terbaik.


__________
Cerita Sebelumnya
Cerita Selanjutnya
Baca juga :Duta GenRe Pekanbaru 2017 : Sebuah Awal

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Train to Busan (2016) Review & Sinopsis (+Spoiler) : i see human, but not humanity.

Sore tadi, aku menonton film yang sebenarnya sudah cukup lama ingin ku tonton. Bukan genre favorit sesungguhnya, namun cukup menarik minatku. Kebetulan teman se kosku, Elva ingin menonton film ini, tapi dia takut sendirian. Baiklah, cukup basa-basinya. Selamat membaca :) for more pictures search on google ;) Train to Busan adalah film asal negeri ginseng, Korea Selatan yang berhasil mengagetkan industri perfilman internasional. Tidak hanya sukses di negara terdekat saja, Train to Busan menggemparkan ranah film barat yang memang sudah sering mengangkat cerita serupa : ZOMBIE. Sebagaimana yang sudah kusampaikan di awal, film yang menampilkan zombie tidak pernah masuk dalam daftar tontonan favoritku. Aku sangat jijik melihat zombie yang berdarah-darah, memakan manusia dengan rakus dan penampilannya yang membuatku ingin muntah. Tidak banyak film serupa yang pernah kutonton, Price Prejudice and Zombies, Warm Bodies dan satu film lagi yang dibintangi oleh Tom Cruise yang

Dikejar Monyet

Aku akan berkisah tentang pengalaman yang sangat luar biasa Yang kualami sendiri Hari ini, aku ada rapat di sekre BEM Universitas Riau. Persiapan acara nasional di bulan Maret nanti Dan kebetulan aku adalah CO Acara Seperti biasa, aku berjalan kaki dari kos Melewati jalanan kampus yang sepi Seharusnya aku sudah memposting sebuah tulisan yang kubuat hari Kamis lalu, tapi aku lupa Tentang monyet Namun tenang saja, ketika aku menulis kisah ini postingan itu sudah bisa kau baca Mungkin ini adalah teguran dari Allah Aku begitu sombong Kau boleh membacanya di sini Hari ini aku diberi sebuah pengalaman yang sangat luar biasa Entahlah bagaimana caranya menceritakan Tapi kau harus baca jika ingin tau Kembali lagi ke cerita hari ini Jika kau sudah membaca postinganku sebelumnya kau pasti sudah tau bahwa ada sebuah jalan yang harus dilewati jika ingin ke sekre, dan orang-orang yang lewat di jalanan tersebut sering melihat monyet, bahkan dikejar. Nah, sebagaimana yang kutul

Puisi Pendek Kala Hujan (6)

Sebagai gadis yang jatuh cinta kepada rintik Jelas tak ada alasan bagiku untuk berteduh di kala hujan Namun jika itu adalah dalam pelukmu Aku rela terus disana Meski harus tenggelam bersama luka Bersama hujan pagi dan dingin di kamar kos yang sepi Anne