Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

Allah Sayang Ane

Ya Allah Engkaulah yang Maha Agung Yang Maha Sempurna Yang Maha Mengerti Yang Maha Mengasihi Segala puji hanya padaMu Ya Allah Terimakasih atas anugerah yang berlimpah Terimakasih atas kasih yang tumpah ruah Tiadalah aku apa-apa tanpa belas kasihmu Ya Allah Semesta milikmu Tiada keindahan yang bisa mengalahkan rencanamu Maka, kuatkanlah aku untuk menghadapi segala sesuatu yang telah engkau tuliskan Ya Allah Aku adalah pendosa Aku adalah hina Ampuni aku Ya Allah Jangan hilangkan kasih sayangmu dariku...

Ibu Rumah Tangga

Menjadi ibu rumah tangga itu luar biasa lelahnya. Jangan tanya seperti apa, lihatlah ibumu. Telaahlah keletihan yang ia sembunyikan di balik senyum tulusnya.

Hujan di luar, basah di pipi

Dia perlahan mulai mengerti Tuhan begitu mengasihinya Dia menangis, namun tak banyak airmata Ada yang akhirnya ia relakan Yang kini dibawa hujan Entah kemana bermuara Ia hanya berdoa.

Secangkir Teh dan Airmata

Sejujurnya aku tidak terlalu menyukai teh. Namun rasanya tidak ada yang lebih sempurna daripada secangkir teh berwarna merah muda. Mendadak aku ingin berbicara Mendadak aku ingin bercerita berbagi kisah, berbagi haru Hujan di luar Masih pagi Aku selalu bertanya akan makna dari airmata Bagaimanapun aku tidak ingin jadi sia-sia.

Nanti

Dia yang biasanya mendengarkan musik memekak telinga akan jengah dengan suara-suara bising nada dengan lirik-lirik berjuta makna dengan wajah-wajah yang menggoda mata Dia akan merasa asing dan kemudian perlahan-perlahan semua ditinggalkan dan berganti dengan lantunan ayat suci Al Quran. Doakan saja.

Di Jalanan Faperta

Saat aku lewat daun-daun berguguran Dibawa angin menerpa wajah Seperti di dalam kisah-kisah indah Ada yang mengiringi jalan jalanku Rasanya romantis sekali Aku tersenyum Teringat Terkenang Menghilang

Harapan

Sejenak saja, aku ingin mengabur bersama debu Tertiup angin Tak terlihat lalu menghilang.

Mendadak

Aku jadi mencemaskan banyak hal Jadi merasa takut dengan segala kemungkinan. Aku gusar Entah kenapa rasanya semua menjadi lebih sulit Aku lupa masa-masa ketika tidak ada yang perlu kukhawatirkan Ketika "semua ada jalan" menjadi pegangan Aneh Bahkan saat menulis ini saja jantungku berdegup lebih kencang.

Jika

kamu tidak mengenal seseorang dengan baik, maka jangan sesekali memberikan penilaian. jika yang kamu ketahui hanya dari cerita orang lain, maka jangan banyak berkomentar. terkadang kamu hanya berpikir kamu tahu, nyatanya kamu tidak cukup memahami.

Ya.

Tidak ada yang mengerti Yang cukup memahami Yang dapat dipercayai Pada akhirnya memang akulah yang harus bertahan Pada akhirnya memang akulah yang seharusnya berjuang sendirian.

untuk

banyak yang harus kusyukuri tak terhitung akhirnya aku mengerti meski air mata mengering tawa hambar dan cerita yang mulai menghilang seburuk-buruknya aku, bukankah aku masih punya waktu ?

30 detik terlama

Aku merasa lega ketika akhirnya turun dari bis yang ramai sekali. Entah kenapa aku harus berbarengan dengan anak-anak sekolah yang entah dari mana asalnya. Untungnya di halte transit sudah ada bus yang menunggu. Melangkah turun, menunggu giliran. Aku cukup bersabar. Meski takut kalau-kalau tertinggal bus ke arah Panam. Di tangga. Aku menanti kondektur memeriksa karcisku. Lalu aku melihatmu. Kau berdiri dengan santai. Mengamati semua yang lewat. Seperti kenal, kataku dalam hati. Ternyata memang itu kamu. Aku bingung harus bagaimana. Ingin memanggil namamu, tapi ramai sekali. Jika aku berteriak, semua orang akan melihatku. Jika berbisik kau pasti tak akan mendengar. Jadi kutatap saja engkau. Kutunggu kau menatapku balik. Hampir 30 detik sudah. Kau seakan belum menyadari keberadaanku Aku masih sabar Akhirnya, kau balik melihatku Engkau seperti kaget Aku hanya tertawa Mengayunkan karcisku, dan berkata " Aku duluan Bal" Berjalan terus. Menahan tawa T

Sudah berkali kuhapus kutulis kuhapus kutulis Banyak yang ingin kubagi Tapi hati terlalu sendu Aku terasa hampa Terasa begitu kosong Tolong beritahu aku harus apa.

untuk yang suka terlambat

Jika kau tau ada yang diam-diam perhatikanmu Yang tak pernah ingin terlihat Yang hanya berani mencuri dengar suaramu Hari ini ia menggelengkan kepala ketika engkau datang terlambat Separo tersenyum ia mengagumi kepercayaan dirimu : mengetuk pintu menatap lurus pada dosen menyebalkan Ia menahan napas, diizinkankah engkau masuk ? Atau makian yang kan kau dapat ? " Kenapa terlambat ? Jam berapa ini ? " Begitu balasan atas ketukan pintumu. Kau memaku, mencoba tersenyum polos. Merogoh tasmu, lalu berbalik. Kau melangkah tanpa ragu. Tapi kau tak kan pernah tahu bahwa ada yang mencemaskanmu.

14/03/2017 : Seperti Bis Sekolah

Sambil menghapus air mata aku berjalan keluar. Menuruni eskalator. Merenung. Sudah sore rupanya. Jika aku berlama-lama bisa-bisa magrib aku tiba di kos. Duduk di halte yang sepi aku sudah tahu tidak akan menaiki bis kota, meski memang lebih cepat. Aku ingin mengamati manusia sore ini. Sebenarnya para penumpang adalah yang paling kusuka dari kendaraan umum. Banyak sekali pelajaran yang bisa kuambil. Banyak hal lucu yang bisa kutertawakan. Awalnya bis tidak terlalu ramai, meski aku tidak kebagian kursi. Lalu setelah Halte Transit Kantor Pos mendadak bis diserbu oleh anak sekolahan. Ramai sekali. Memangnya pukul lima sore jam pulang sekolah ya ? Sesak. Anak sekolah ribut. Rasanya seperti berada di bis sekolah. Aku tertawa saja. Cukup menghibur.

14/03/2017 : Komik Bagus

Tidak ingin menyerah dengan suasana hati yang buruk. Aku berdiri. Ketika tiba di rak peta kuambil peta Pekanbaru. Aku hanya ingin tahu, tidak cukup untuk membuatku tertarik. Kulipat lagi. Terus ku berjalan ke cerita anak-anak. Berharap ada dongen yang belum pernah kubaca. Kecewa aku, hampir semuanya Frozen. Kau harus tau, meski adik-adikku menggilai Elsa dan Anna, aku tidak ikut-ikutan. Hatiku berdesir ketika melewati komik-komik. Kulewati saja, namun ada yang menarik perhatianku. Sebuah komik tentang Ibu, yang dengan bodohnya aku lupakan judulnya. Komik ini bukanlah komik jepang yang epik Karya pemuda Indonesia Yang gambarnya biasa-biasa saja menurutku. Tapi untukku tidak penting seperti apa gambarnya, yang paling penting adalah kisahnya. Sungguh, itu adalah komik. Namun yang kulihat hanya tulisannya saja. Aku tidak melihat gambarnya. Ya aku memang tidak berbakat membaca komik. Kisah yang bagus. Sungguh-sungguh bagus. Aku menangis selagi membaca. Bagaima

14/03/2017 : Best Place to Read

Cukup mengecewakan. Sherlock Holmes yang biasa kubaca menghilang. Rasanya ingin membuka buku berplastik. Tapi sangat tidak sopan. Karna gabut  tidak ada buku yang cukup menarik aku memutari rak-rak berisi kata. Hampa rasanya. Seakan ada yang menghilang. Ada lubang. Menerawang aku dalam langkah Menelusuri tanpa minat. Kemudian aku menyadari bahwa aku berada di bagian yang tidak pernah kudatangi sebelumnya. Yang ternyata adalah tempat yang strategis untuk bersembunyi. Aku bisa duduk sepuasnya. Membaca dari pagi hingga sore, karen sepertinya memang jarang sekali LESEHAN ! Tapi bagaimanapun juga rasanya ada yang berbeda Tidak ada orang yang bisa kuajak berbagi. Bahkan di tempat yang paling kusuka saja aku bisa merasa sendu.

14/03/2017 : Papa yang Sibuk Sendiri

Sebagaimana yang kuberitahu di postingan sebelumnya  aku sangat lapar. Sudah pukul tiga petang dan sarapanku adalah segelas teh. Tapi tak serta merta aku langsung ingin pingsan. Akhir-akhir ini aku tidak berselera makan. Aku makan hanya jika ingat, jika diajak oleh teman kost. Perubahan yang tidak baik. Jadilah aku pergi ke restoran cepat saji di sebuah mall. Ya, sendiri. Pesan sendiri. Bayar Sendiri. Makan sendiri. Di depanku seorang bapak-bapak yang sepertinya seusia dengan papaku memesan makanan. Tidak untuknya sendiri. Aku tahu karna dari pesanannya yang mustahil dimakan olehnya. Dia orang kaya. Gawainya yang memberitahu.  Giliranku ! Aku memesan secepat mungkin dan langsung mencari tempat duduk. Ternyata bapak tadi duduk tidak jauh dariku, aku bisa melihatnya dengan jelas. Benar kan, dia menunggu seseorang. Dia tidak memakan yang ia pesan, belum mungkin Aku tak terus menatapnya. Ada makanan yang harus dihabiskan. Beberapa saat  kemudian seorang siswi SMP me

14/03/2017 : Misi Yang Tak Terselesaikan

Kau harus tahu bahwa aku tidak sedang dalam membersihkan pikiran kali ini. Ada yang kucari. Tapi kesalnya aku ternyata apa yang kucari tidak ada. Rasanya hanya seperti membuang waktu. Tiba-tiba aku menjadi lapar. Menjadi mengantuk. Menjadi lelah. Oke cukup dramanya. Setelah menyadari bahwa hanya sia-sia akupun segera mengenyahkan jejakku di lokasi. Ketika keluar, seorang pria dengan baju kuning sedang membersihkan sampah yang berserak. Petugas Kebersihan. Begitu di seragamnya. Aku terenyuh. Banyak dari penduduk kota yang memelihara kebiasaan membuang sampah sembarangan, dan di sini seorang bapak mengais-ngais sampah di sekitar selokan. Memangnya susah ya membuang sampah di tong sampah ? Aku tidak tahu harus mengumpat pada siapa. Sepertinya terlalu lama aku menatap, sang bapak sudah selesai. Aku segera mengalihkan pandang. Ya, setidaknya ada yang menyelesaikan misinya hari ini. Aku turut senang.

14/03/2017 : Akhirnya naik bis kota !

Jika kau sudah membaca  tulisanku  ini kau pasti sudah tahu bahwa aku sudah berjanji untuk menaiki angkutan pertama yang lewat (selain angkot). Dan kau tahu apa ? Bis Kota lah yang lewat. Di menit yang sama ketika aku menulis postingan tersebut di halte Baby Home. Aku tak bisa menahan senyum. "J angan pernah main-main dengan pikiran " kataku pada diri sendiri. Ya, sebenarnya aku sudah lama ingin naik bis kota. Tapi aku selalu mengurungkan niatku. Kau harus tahu bahwa satu-satunya kendaraan umum favoritku adalah Trans Metro Pekanbaru. Bukan aku merasa sok berkelas atau apa (mana boleh naik kendaraan umum disombongkan) tapi bis kota hanya akan menjadi pilihan terakhir, jika aku tidak sanggup jalan kaki. Meskipun demikian aku tetap saja ingin mencoba. Aku tidak akan pernah tahu jika aku tidak pernah mencoba, begitu katanya. Jadilah, dengan nekat aku mengiyakan ketika kenek menanyakan apakah aku akan ke Pasar Sukaramai atau yang oleh warga Pekanbaru lebih akra

Bertaruh

Sedari tadi aku meragu akan naik apa kali ini Angkot jelas tidak Trans Metro Pekanbaru tentu pilihan terbaik Tapi aku sangat penasaran dan ingin mencoba yang baru Aku belum pernah naik bus kota. Kalau kau warga Pekanbaru pasti tau bagaimana kondisinya Tapi aku tidak akan pernah tau sampai aku mencoba bukan ? Baiklah, sudah kuputuskan. Aku akan menaiki bus pertama yang lewat. Entah itu bus kota atau tmp -Di halte Baby Home

M.

Aku ingat bincang pertama kita Perpustakaan tidak ramai saat itu Kau membaca buku, biologi yang usang Aku lupa bacaanku, tapi yang pasti telingaku tersumbat lagu Kau seakan ingin bicara Aku memang banyak tanya Tanpa sadar kita sudah saling berkisah Kau malu-malu, aku tiada ragu Rasanya seperti menemukan yang baru dari dirimu Ada kagum di mataku Tapi ternyata hanya sampai di situ saja. Aku adalah orang yang menyebalkan Mungkin tidak sesuai yang kau harapkan Kita tidak sempat berteman. Entah siapa yang menutup jalan. Semester terus berlalu Aku sudah memilih jalanku, begitu pula dirimu Lalu aku tanya lagi hatiku, masihkah ada kagum yang dulu ? Beberapa kali jumpa di kelas Beberapa kali berdebat singkat Beberapa kali yang rasanya begitu canggung. Tiga Senin lalu, Kau memanggil namaku, sedikit tertawa Mungkin kau terperangah oleh perubahanku Mungkin kau teringat akan aku yang dulu Dan kini, di bawah kipas angin Aku mencuri tatap padamu Tersenyum

Yang paling romantis

Hal termanis yang bisa dilakukan semua pria kepada wanitanya adalah mengalah Bukan berarti lemah, tapi memang berjiwa besar untuk menyenangkan hati orang yang dikasihi Untuk menghindari perdebatan, dan kembali tertawa Semua jadi lebih mudah.

sebuah pesan.

Barangkali saat ini kamu membenciku Untuk sikapku yang sesuka saja Kamu bisa saja begitu muak terhadapku dan mencoba untuk melupakanku, sejenak Pelerai lara Tapi pada akhirnya kamu akan mengerti Bahwa ada seseorang yang berbeda, yang tak mudah terkena rayu Bahwa ternyata usahamu harus begitu keras Bahwa akhirnya, kamu akan menemukan seseorang untuk diperjuangkan : terlepas dari perihmu Kamu boleh saja tidak lagi ingin menemuiku Tapi percayalah, nanti kamu akan memahami bahwa ada beberapa hal yang lebih indah jika kau amati dari jauh Atau lebih romantis lagi jika hanya berupa doa Nanti, nanti kamu akan buktikan sendiri. bersabarlah, kamu

Satnite !

Aku baru selesai menyetrika. Pakaian yang menumpuk berhari-hari. Eh berminggu. Sangat melelahkan... Bagaimanapun aku senang, sudah selesai satu misi.

begitu lagi

Kamu tidak pernah belajar dari masa lalu. Kamu terus menerus berulang melakukan hal yang sama Aku bahkan hapal polanya dan akhir cerita Kamu masih saja sama Tidak berubah, entah tak ingin atau memang begitu adanya kamu. Aku tidak berhak menuntut banyak Bagaimanapun, aku hanyalah cerita yang sudah lewat. Ps : he did it again (re: make me geram)

rizki

Kamu adalah doa yang terus kulafalkan Untuk semua yang lalu. Untuk kisah-kisah sendu tawa di balik ragu Kamu adalah anugerah yang harus kulepaskan. Bagaimanapun, aku tak berhak menikmati lebih jauh. Aku yang gusar Angin ribut. Tidak ingin mengalah. Kamu adalah cerita yang belum selesai. Meski aku segera ingin usai. Kamu adalah batu. Tak mau melunak. Berteman dengan ego. Entah sampai kapan begitu.

Polisi kapan liburnya ?

Waktu itu hari Minggu, kami sedang berbincang dari atas motor, aku tidak memakai helm dan dia sibuk mencari jalan pintas agar tak bertemu polisi "Emang ada Polisi ? Kan hari Minggu" kataku Aku tak tahu apakah ia kesal, geram, atau merasa gemas padaku. Jawabnya : "Ya terus kenapa kalau Minggu, mana boleh polisi libur. Kamu kira kejahatan ada liburnya" Aku hanya mentertawakan kebodohanku. Cengengesan seperti biasanya.

hobby yang tak tertahankan ketika stress :

MENCABUT RAMBUT ya, tolong jangan bilang aku aneh. Sudah banyak yang berkata begitu soalnya. Tapi sungguh mencabuti rambut-rambut kasar yang ada di kepala adalah salat satu cara menenangkan ketika aku merasa overthinking atau ketika merasa beban terlalu berat Ya, efeknya jelas terasa Aku merasa lebih rileks setelah mencabuti satu-satu Sangat menyenangkan rasanya, sangat mengasyikkan Kadang aku berhenti ketika sudah sangat mengantuk, tak sadar sudah begitu banyak rambut yang kucabut. Seperti sekarang. Ah sudahlah. Aku harus tidur.

Bagaimana menurutmu ?

Kita sudah sangat mengenal satu sama lain Sama baik. Persis Aku yakin kau bisa menerka makna dari kalimatku, terlepas dari apa yang kutulis Aku yakin kau tahu pasti maksudku. Maka mari kita selesaikan semuanya.

belajar sabar

Ketika aku bisa menahan amarah Memendam kesal Menghindari perdebatan dan dengan tulus mengalah Pada saat itulah aku bersyukur Ternyata, masih berbaik hati Tuhan kepadaku. Adalah anugerah yang harus dipertahankan.

Mari Senyum Dulu !

Sesuatu akan lebih indah ketika engkau berbaik hati untuk mulai memberi senyuman lebih dulu. Bisa saja orang yang kau senyumi merasa lebih baik, merasa lebih diterima Atau bisa saja menjadi lebih bersahabat. Percayalah, aku baru saja mengalaminya. Musrek, 16.06