Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

ANjiRDom : Sebuah Cerita Tentang Persahabatan

Sebenarnya sudah lama aku ingin menulis tentang kisah ini. Cerita tentang teman-temanku Us : akhir semester 3 Memasuki kampus, aku mencoba untuk berteman dengan siapa saja Tidak memilih dalam bergaul, bersikap baik semampuku Serta terus ramah, dan tidak memihak pada golongan tertentu. Untuk kalian yang satu fakultas denganku, pasti sering melihat aku dan teman-temanku di lingkungan kampus. Entah itu sekedar duduk di halaman DPR, di Kantin Bang Ade, Kantin Biro, Laboratorium, atau hanya sekedar berpapasan satu dua kali. Kami memang selalu bersama. Oke, tidak juga. Hampir selalu bersama. Aku pun yakin, pasti kalian mengira ini adalah "geng" atau "kelompok apatis" atau apalah. Terserah. Tapi sungguh, ini tidak seperti dugaan kalian. Kami berteman baik. Hampir selalu bersama. Tapi bukan kelompok apatis yang merasa eksklusif. Kami menegur siapa saja, berteman dengan siapa saja. Tidak memilih dalam bergaul. Aku harus tekankan sekali lagi, kami bertem

#12story

Aku tahu ini akan berat Pada awalnya memang sangat indah Semua begitu sempurna Saat itu kita tak takut dengan kemungkinan Kau dan aku sama-sama enggan untuk mencari jawaban atas tanya yang tak kunjung berkurang Aku tahu ini akan sangat berat Karna bagimu-bagiku jarak bukan penghalang Rasa sudah terpatri di ujung sanubari Kau bisa pura-pura beku, aku bisa menjadi kaku Tapi antara kita sudah saling memahami ada sejuk dibalik semua pilu Aku sungguh tahu ini akan berat Tiada yang bisa dustai memori Kisah-kisah yang warnai hari Entah itu tawa Gelisah Cemburu Rindu Juga hasratmu Tiada yang bisa mengelak dari kenangan Yang terekam hujan dan langit biru Ini memang berat. Tolong beritahu aku, Sungguh aku ingin tahu bagaimana akhirnya Apakah kepastian itu berujung bahagia atau hadirkan duka.

hujan pagi

Aku sangat tidak suka hujan ketika pagi Mendengar rintik yang membujuk untuk hanyut dalam sendu Rasakan hela angin yang bawa rindu Sepertinya langit sengaja bermuram durja Abu-abu Semakin membuat ragu Ah, sungguh aku benci Kelabu bisa membunuhku.

Sederhana.

Aku ingin dicintai dengan sederhana Selembut yang kau bisa Tak perlu berikrar Aku bukan bocah yang percaya pada rayuan Aku ingin dicintai dengan sederhana Yang buatku jatuh cinta dan lupa semesta Aku ingin dicintai dengan sederhana Sungguh, sederhana saja.

Berkat "Official Kemenkes"

Hari ini aku mengawali pagi dengan ceria, tak peduli langit kelabu Biasanya aku akan kembali menarik selimut dan bermalasan ketika mendung Tapi tidak kali ini Seperti biasa, ketika bangun yang pertama kali dilihat adalah telepon genggam Oke, kuawali pagi-pagiku dengan mengecek notifikasi. Kau juga begitu kan ? Yang pertama kucari apakah ada personal chat untukku, lalu berlanjut ke group chat Sebagaimana yang kau ketahui (atau belum), aku adalah salah satu staff di Kementerian Pemberdayaan Perempuan, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Riau. Selain KemenPP (singkatnya) ada 10 Kementerian lain. Salah satunya Kementerian Kesehatan atau Kemenkes. Kementerian-ku (jiaela) dan Kemenkes cukup dekat, karna sering terlibat di agenda bersama Akupun cukup kenal dengan semua anggotanya, tapi aku tak akan berkisah tentang itu Ada yang sangat menarik dari Kementerian ini, selain sering melakukan pemeriksaan gratis di setiap kegiatan, baru-baru ini mereka menyediakan layanan kese

Doaku Dijawab Cepat

Memang belum dikabulkan Namun sudah terlihat jawabnya Terimakasih tuhan Masih berbaik hati kepada aku Sang pendosa. Di pagi penuh kecemasan.

Yang baru bisa masak

Rasanya aku sudah mahir memasak sekarang Rasanya senang sekali ketika memasak Senang sekali jika masakanku enak Membuatku ketagihan Memang luar biasa seorang perempuan Apa-apa yang dikejakan dengan hati, pasti akan jadi istimewa

*

Rasanya begitu hampa Aku mau gila.

Aura kebencian

Kau pasti bisa merasakan jika ada orang yang membencimu Terasa jelas jika ia menatapmu bukan ? Ah, heran aku Mengapa masih saja ada yang menyimpan hasrat membenci Hasrat menyakiti Lebih baik jika saling memaafkan Serta mengikhlaskan yang telah lalu.

today is gonna be a good day

Kita harus selalu membangun hal-hal positif Memberi ucapan positif Berfikir positif Bertindak positif Tidak hanya untuk orang lain Yang utama adalah pada diri sendiri Ah, ajaib sekali hal-hal positif.

Dikejar Monyet

Aku akan berkisah tentang pengalaman yang sangat luar biasa Yang kualami sendiri Hari ini, aku ada rapat di sekre BEM Universitas Riau. Persiapan acara nasional di bulan Maret nanti Dan kebetulan aku adalah CO Acara Seperti biasa, aku berjalan kaki dari kos Melewati jalanan kampus yang sepi Seharusnya aku sudah memposting sebuah tulisan yang kubuat hari Kamis lalu, tapi aku lupa Tentang monyet Namun tenang saja, ketika aku menulis kisah ini postingan itu sudah bisa kau baca Mungkin ini adalah teguran dari Allah Aku begitu sombong Kau boleh membacanya di sini Hari ini aku diberi sebuah pengalaman yang sangat luar biasa Entahlah bagaimana caranya menceritakan Tapi kau harus baca jika ingin tau Kembali lagi ke cerita hari ini Jika kau sudah membaca postinganku sebelumnya kau pasti sudah tau bahwa ada sebuah jalan yang harus dilewati jika ingin ke sekre, dan orang-orang yang lewat di jalanan tersebut sering melihat monyet, bahkan dikejar. Nah, sebagaimana yang kutul

Tidak pernah jumpa Monyet

Di kampusku, ada beberapa kawasan yang terdapat banyak monyet liar. Monyet besar berekor panjang Aku pernah melihatnya sekali Ketika acara Temu Ramah menyambut angkatan 2016 Kejadian saat itu lucu sekali Aku yang merupakan korlap (koordinator lapangan) mendapat aduan dari teman-teman bahwa posko alumni diserang oleh monyet Sontak kaget dan takut, namun ternyata teman-temanku sudah menyelamatkan diri dan makanan disana Setelah evakuasi, akhirnya kami menemukan posko baru Selang beberapa saat, aku yang kebetulan saat itu berada di posko angkatan 2012 didatangi oleh segerombolan monyet Melihatnya serasa ingin tertawa aku Lucu Dan aneh Meskipun ini bukan kali pertama aku melihat monyet, namun sangat sulit menjelaskan bagaimana perasaanku saat itu Hei, ini monyet liar Wajar kan jika aku sedikit ketakutan ? Tapi tetap saja, aku sok berani Dan akhirnya bisa diusir Bukan olehku ya hehehe Dan itu adalah pengalaman yang mengesankan bagiku Kau pasti bertanya apa hubu

Dia yang selalu mengalah

Adalah pemilik hatiku Yang selalu meredam amarahnya Yang melawan keegoisannya Dia Yang selalu mengalah Selalu bisa buatku terharu

Perempuan Berorasi

Memang luar biasa Ketika melihat mahasiswa beralmamater berlipstik menguasai mikrofon Bicara di atas panggung Menyampaikan aspirasi Sungguh luar biasa sekali Ketika jeritan hati perempuan diperdengarkan Lebih berapi Membakar Menggelora Sungguh hebat sekali Aku ingin begitu.. Suatu hari nanti. 17.42 Ketika mendengar orasi Kak Ami (Mendikbud BEM UR Kabinet Inspirasi)

Sayang, maaf.

Aku berniat meninggalkanmu Yang kau tolak. Tanpa tanya Kau tak ingin Sayang, maafkan aku.

Bapak Pemberi Jempol

Berdiri seorang lelaki paruh baya Memakai setelan batik yang necis Ia tersenyum dari balik pagar Memberikan kedua jempol kepada kami Mahasiswa Masaa aksi Beliau terlihat bangga Aku juga bahagia. Senang rasanya jika kau tau, ada yang mengapresiasi Semakin bersemangat Di atas fly over Ps : bapak tsb berdiri di pagar BNI, Jalan Sudirman

Menstruasi :

Selalu susah untuk tidur Mencari posisi berbaring Pinggang sakit Seakan ada darah menggumpal di pinggang, rasanya ingin kucakar Perut perih Seakan ditusuk Mata terpejam tapi angan melayang Begini terus Sampai fajar

Song about Long Distance Relationship story

 Apa kabarnya kamu di sana ? Aku di sini merindukanmu Ingin bertemu, dan memelukmu Aku selalu memikirkanmu Tak kan letihku terus menunggu Cinta jarak jauhku  . . . Kita memang tak banyak cerita Kau sibuk dengan harimu Seperti aku dengan agenda di sakuku Terlalu lelah kita, meski hanya untuk saling sapa Kau pernah bilang, tiada yang bisa mengalahkan cinta meski terpaut milyaran langkah Tiada yang bisa hancurkan asa meski waktu terbuang sia Aku masih menanti Di antara bintang-bintang yang kau tatap Bersama udara yang kau hirup Dan langit yang kusuka, sampaikan pesan untukmu Aku rindu.. Kamu Cinta jarak jauh-ku . . Ps : I heard a song on Radio, pls anyone tell me the title of tht song:(( Pss : it's what ppl call "baper" Psss : yeah aku emang mudah bgt kebawa suasana kalo dengerin lagu HEHE

Lagu Galau - Al Ghazali KW

Aku ingin tertawa Maaf Aku butuh informasi, atau klarifikasi.. Mohon dibaca Saat ini, aku sedang di kamarku, mendengarkan radio 90 Fm, RBT Music Factory. Aku memang suka mendengarkan lagu di radio ini. Setelah lagu yang sama sekali tak kukenal diputar, intro lagu yang cukup akrab mulai mengalun. Aku menebak Sungguh aku tau lagunya, tapi yang ini sedikit berbeda Entah ada yang salah, atau bagaimana Akhirnya suara penyanyi mulai terdengar Tentu aku bisa langsung mengenali lagu ini "Cinta itu buta dan tuli, tak melihat tak mendengar" Ya benar Lagu Galau, milik si ganteng Al Ghazali. Aku sangat akrab dengan lagu ini, adik-adikku yang masih kecil sangat suka mendengarnya. Namun yang kudengar kali ini bukan suara berat milik Al Suaranya dibuat lebih manja, sok lembut.. Sejujurnya aneh mendengarnya Aku terheran-heran Lagunya di recycle ? Atau bagaimana ? Segera aku mengadu pada Google, mencari-cari apakah ada yang mendaur ulang lagu tersebut. Kau t

Baiklah

Kau tak mengajakku bicara Bahkan sekedar tanya Seakan tak pernah terjadi apa-apa Jika memang begitu Aku harus mengerti Semua sudah pasti Ah.

"Banyak Rindunya, Realisasinya Nggak Ada"

Begitu kata sang penyiar. Saat ini aku sedang mendengarkan radio El John 102,6 MHz Baru saja salah satu lagu kesukaanku diputar, milik Payung Teduh Ya, Untuk Perempuan Yang Sedang Dalam Pelukan Mendengarkan lagu itu, aku kembali mengenang masa lalu Yang sendu Astaga, bukan ini yang ingin kubahas Kembali lagi ke perkataan sang penyiar, Jika kau tau lagunya, kau pasti akan suka dengan lirik "hanya ada sedikit bintang malam ini, mungkin karna kau sedang cantik-cantiknya" Salah satu yang indah juga "sedikit cemas, banyak rindunya" Lalu, sang penyiar perempuan, yang kalau aku tak salah bernama Tina Gultom berkata "Banyak rindunya, nggak ada realisasinya" Benar bukan ? Kita kerapkali diserang rindu Kerapkali merasa pilu karna ingin bertemu Kerapkali ingin mendengar suara rayu Tapi tak banyak dari kita yang langsung bertindak Tak banyak yang langsung datang atau mencari saat rindu Terlalu banyak gengsi, Bahkan untuk sekedar berucap Ber

14:35

Tipis sekali jarak antara menasihati dan menggurui Antara menegur dan memberi arahan Mari tanya diri, apakah sudah benar selama ini ?

Favorite mosque ❤ (1)

Aku jatuh cinta, sejak pandangan pertama.. Pada sebuah masjid Hatiku terpaut saat melihat menaranya, dari kejauhan.. Mari kuceritakan. Aku lupa kapan pertama kali melihat masjid ini Entah bulan April, entah Mei 2016 lalu Sebelum Ramadhan Saat itu aku dan pacarku mencari masjid setelah berbuka puasa, sebelum menuju tempat makan Masih lekat di ingatanku, menara masjid ini terlihat dari jauh Sebuah ketidaksengajaan, karna sesungguhnya pacarku salah jalan Ia salah memasuki lorong di jalanan Arifin Ahmad Megah sekali masjidnya, diantara temaram senja Begitu menawan Aku langsung meminta untuk sholat magrib di masjid ini Bukan hal mudah, karna masjid ini begitu jauh kelihatannya, seakan tidak ada jalan menuju ke sana Bayangkan saja, jalan yang kutempuh adalah jalan tanah, belum beraspal pun masih ada lahan yang belum diolah.. sangat luas Akhirnya setelah beberapa kali salah jalan dan penuh tebakan, berpatokan pada menara megah tersebut akhirnya kami sampai Dan aku ta

Dibatas hijab shaf

Bersandar aku di punggungmu Yang dibatasi hijab antara shaf kita Dengarkan degup jantungmu Bersama kicauan burung, berpacu Aku sendu Menatap langit yang mulai kelabu Hening hinggap Kau tak bersuara Begitupula aku Aku tau, Kita sama-sama berucap doa Entah kau sebut namaku Atau anganmu Tapi percayalah, aku doakanmu Selalu... Di Masjid Favorit...

Jika

Kalau memang bersamaku hanya akan membuat engkau didera letih dan susah, maka tinggalkan saja aku Lepaskan saja semuanya Aku tak ingin lama-lama begini Jika kehadiranku buatmu tak bisa jadi dirimu, maka pergi saja. Aku tak akan menahanmu .

Kau.

Engkau, yang tak bisa dicari Tak dapat kuprediksi Sesaat kau ada Kali lain kau menghilang Engkau entah siapa Namun sungguh kuingin jumpa Kadang begitu dekat Namun juga berjarak Ah, sia saja kumenunggu Waktu tak berpihak padaku Kau tak terlihat Aku sendu

Maaf, aku bukan Akhwat

Maaf, aku tidak sepertimu Jilbabku terbang melayang-layang (seperti katamu), beda jauh denganmu yang menjulur hingga menutupi dadamu, hingga lututmu kadang Maaf, aku tidak sepertimu Jelas aku susah untuk menanggalkan celana jeans ku, menggantinya dengan rok atau gamis yang biasa kau kenakan Maaf, aku tidak sepertimu Bajuku ketat. Bajumu sangat longgar. Sulit bagiku untuk merasa nyaman gunakan busana yang bisa meredam nafsu Maaf, aku tidak sepertimu Aku jarang memakai kaos kaki, hanya bila sudah gosong kakiku kukenakan, tidak sepertimu, yang merasa kehilangan jika bersepatu tanpa kaos kaki Maaf, aku tidak sepertimu Suaraku bisa terdengar dari jauh, beda denganmu yang tuturnya lemah lembut pun halus Maaf, aku tidak sepertimu Untuk tunaikan yang wajib saja aku masih lalai, bagaimana yang sunnah.. Maaf, aku tidak sepertimu Maaf, aku tidak sepertimu Maaf, aku tidak sepertimu Dari hati aku meminta maaf Atas kekeliruanku Yang seharusnya kuubah, dengan segera Aku s

Cerita Hijrah

Hari ini aku bertemu dengan salah seorang teman. Kami pernah sama-sama terlibat dalam rangkaian paling bergengsi di kampus sebagai panitia, dan sekarang berada dalam satu organisasi tertinggi di universitas, meskipun berbeda bidang. Aku masih ingat pertama kali mengenal dirinya Seorang periang, penuh semangat dan ramah Seperti mahasiswi kebanyakan, baju kemeja pas badan dan celana jeans adalah pakaian sehari-harinya Dan yang paling lekat di ingatanku, lipstick yang selalu "on", merona. Beberapa hari lalu, aku melihat potretnya di sebuah postingan. Yang jelas bukan mililnya Dia tersenyum, menghadap ke kamera Tak ada yang aneh, namun ada sesuatu yang membuatku kaget Ada yang berbeda Dia memakai gamis, lengkap dengan jilbab yang panjang. Hingga ke dada Hijrahkah ia ? Aku hanya menduga Dan pukul 10 tadi, kami bertemu kembali Ternyata memang benar Aku sangat bahagia melihatnya Aku turut merasa senang, atas hijrahnya Sama sepertiku, ternyata ia

Re-READ

Membaca kembali kata-kata yang berbalas Antara kau dan aku Patah hati menyambut kejujuranmu Menangis aku dalam ragu Membaca kembali, rindu yang dulu padu Buatku bertanya, apakah adil perlakuanku padamu Kubilang, aku benci kamu. Namun, apakah tepat rasa benciku ? Apakah cukup untuk luka, di hatimu yang merelakanku dan di hatiku yang dibohongi olehmu Apakah cukup untuk tawa dan cerita malam-malam kita ? Kau dan aku pernah sama-sama membangun asa, Pernah bersama-sama ingin ke angkasa Aku membencimu Begitu kataku Yang selalu ku ingin tahu, Apakah adil untukmu ?

Keliru

Langit biru Hati kelabu Sendu Ragu Ada yang membeku Di kalbu Semua mengabur Menjauh Rasanya aku begitu keliru Rasaku aku keliru.

Puisi Pendek Kala Hujan (6)

Sebagai gadis yang jatuh cinta kepada rintik Jelas tak ada alasan bagiku untuk berteduh di kala hujan Namun jika itu adalah dalam pelukmu Aku rela terus disana Meski harus tenggelam bersama luka Bersama hujan pagi dan dingin di kamar kos yang sepi Anne

Puisi Pendek Kala Hujan (5)

I really love you But i think, we need to broke up Sometimes i feel this is not the thing that can make us happy Sometimes it’s just give us tears. Bersama hujan pagi dan dingin di kamar kos yang sepi Anne

Puisi Pendek Kala Hujan (4)

Apalah makna sebuah kata jika tiada rasa ? Hanya untaian aksara yang beku Lalu mengabur dibawa angin Untuk apa terus berimaji Jika yang kau nanti tak jua pasti Lepaskan saja semua Kau tau itu bual belaka. Bersama hujan pagi dan dingin di kamar kos yang sepi Anne

Puisi Pendek Kala Hujan (2)

Antara sendu dan ragu Menangis engkau Pelupuk mata banjir Berat sekali katamu Sudah Jangan lagi engkau terpenjara rindu Tak usah engkau ragu Buang saja sendu Demi semua kata indah dan kenangan manis Akhiri saja semua. Bersama hujan pagi dan dingin di kamar kos yang sepi Anne

Keajaiban Doa

Aku baru saja selesai membaca yasin Jangan, jangan berprasangka aku ingin kau puji Sungguh tidak sama sekali Karna aku ingin berbagi cerita malam ini, selagi menanti isya Surah Yasin memiliki kenangan khusus bagiku, ayat-ayatnya yang berarti sekali bagiku Sebelumnya surah ini jarang sekali kubaca, dulu hanya setiap pagi jumat di sekolah (yang memang wajib) tapi kerap pula aku bolos di jam tersebut, nongkrong di kantin dan lari sambil tertawa saat guru BK atau wakasek berkeliling sekolah Oke skip Jadi masuk akal kan kalau kubilang aku tak hapal? Tapi ini bukan soal hapalan. Kakekku sakit. Sudah bertahun, dan semakin parah. Anak-anak beliau sudah mengupayakan yang terbaik. Bisa kujamin. Moril dan materi. Apa saja agar beliau bisa sembuh. Yang kulakukan ? Tentu hanya berdoa di antara solatku yang langkau. Setelah lebaran, penyakit beliau semakin parah. Kritis sekali. Makan hanya sedikit. Ma Ii (Kakak tertua papaku) yang memang agamis saat itu sedang bercerita di rumah

Pergantian Tahun.

Terompet bersahutan Kembang api meletup-letup Jelas sekali suaranya dari sini Benar, aku di pusat kota sekarang Bukan Bukan ikut meramaikan jalan Bukan menghidupkan petasan Sebenarnya ikut tergoda dengan suara bingar di luar Tapi aku tak punya waktu untuk menengok sejenak ke luar Aku terlalu sibuk menangis. Terlalu sibuk merenung. Di pergantian tahun Mesjid Raya An Nur Pekanbaru, dalam tangga yang gelap