Untuk menuju pasar pusat dari Panam kau harus transit yang artinya harus berganti bis.
Bus nomor 03 dimulai dari Sudirman hingga UIN SUSKA. Bus ini tak sampai Sudirman ujung, hanya sampai fly over pertama saja (belok dari bawah fly over memutar arah), jadi jika ingin ke pasar pusat kau harus menaiki bus 01 yang menjalani rute Ramayana-Pandau. Begitu yang tertera di sana.
Nah Halte Pasar Dupa lah tempat untuk berganti bis tersebut.
Aku sudah sangat akrab dengan keadaan halte ini. Sesuai namanya, halte ini terletak di depan Pasar Dupa, yang meskipun harus masuk lorong di samping Museum Sang Nilai Utama untuk mencapai pasar. Di depan RS Awal Bros jika kau tak juga tau.
Halte yang kurang terurus. Kaca-kaca pecah.
Dan yang pasti selalu sesak. Ramai.
Begitu pula hari ini.
Ketika aku sampai di sana belum terlalu ramai.
Tampak olehku di ruko belakang halte orang-orang tengah memasang spanduk salah satu pasangan calon walikota dan calon wakil walikota. Ya sebentar lagi Pekanbaru akan Pilwako.
Tak lama hujan turun, semakin banyak yang berteduh di halte.
Aku bahkan berdiri menempel ke kaca saking sesaknya.
Tapi satu yang membuatku sebal, asap rokok yang kuhirup
Ugh, jengkel aku bukan kepalang.
Entah sampai kapan masyarakat bisa mengerti makna dari sarana publik,
Meskipun tidak ada larangan merokok bukankah kita harus menghormati hak orang lain ? Hak untuk sehat terbebas dari asap rokok maksudku.
Hah.
Makin sesak.
Terfikir tiba-tiba, untuk membuat petisi halte bebas asap.
Boleh juga dicoba
Ingatkan aku ya !
Bus nomor 03 dimulai dari Sudirman hingga UIN SUSKA. Bus ini tak sampai Sudirman ujung, hanya sampai fly over pertama saja (belok dari bawah fly over memutar arah), jadi jika ingin ke pasar pusat kau harus menaiki bus 01 yang menjalani rute Ramayana-Pandau. Begitu yang tertera di sana.
Nah Halte Pasar Dupa lah tempat untuk berganti bis tersebut.
Aku sudah sangat akrab dengan keadaan halte ini. Sesuai namanya, halte ini terletak di depan Pasar Dupa, yang meskipun harus masuk lorong di samping Museum Sang Nilai Utama untuk mencapai pasar. Di depan RS Awal Bros jika kau tak juga tau.
Halte yang kurang terurus. Kaca-kaca pecah.
Dan yang pasti selalu sesak. Ramai.
Begitu pula hari ini.
Ketika aku sampai di sana belum terlalu ramai.
Tampak olehku di ruko belakang halte orang-orang tengah memasang spanduk salah satu pasangan calon walikota dan calon wakil walikota. Ya sebentar lagi Pekanbaru akan Pilwako.
Tak lama hujan turun, semakin banyak yang berteduh di halte.
Aku bahkan berdiri menempel ke kaca saking sesaknya.
Tapi satu yang membuatku sebal, asap rokok yang kuhirup
Ugh, jengkel aku bukan kepalang.
Entah sampai kapan masyarakat bisa mengerti makna dari sarana publik,
Meskipun tidak ada larangan merokok bukankah kita harus menghormati hak orang lain ? Hak untuk sehat terbebas dari asap rokok maksudku.
Hah.
Makin sesak.
Terfikir tiba-tiba, untuk membuat petisi halte bebas asap.
Boleh juga dicoba
Ingatkan aku ya !
Komentar
Posting Komentar