Langsung ke konten utama

22/11/16 (3) : Halte Pasar Dupa ; Halte Transit Yang Selalu Sesak

Untuk menuju pasar pusat dari Panam kau harus transit yang artinya harus berganti bis.
Bus nomor 03 dimulai dari Sudirman hingga UIN SUSKA. Bus ini tak sampai Sudirman ujung, hanya sampai fly over pertama saja (belok dari bawah fly over memutar arah), jadi jika ingin ke pasar pusat kau harus menaiki bus 01 yang menjalani rute Ramayana-Pandau. Begitu yang tertera di sana.

Nah Halte Pasar Dupa lah tempat untuk berganti bis tersebut.

Aku sudah sangat akrab dengan keadaan halte ini. Sesuai namanya, halte ini terletak di depan Pasar Dupa, yang meskipun harus masuk lorong di samping Museum Sang Nilai Utama untuk mencapai pasar. Di depan RS Awal Bros jika kau tak juga tau.

Halte yang kurang terurus. Kaca-kaca pecah.
Dan yang pasti selalu sesak. Ramai.
Begitu pula hari ini.

Ketika aku sampai di sana belum terlalu ramai.
Tampak olehku di ruko belakang halte orang-orang tengah memasang spanduk salah satu pasangan calon walikota dan calon wakil walikota. Ya sebentar lagi Pekanbaru akan Pilwako.

Tak lama hujan turun, semakin banyak yang berteduh di halte.
Aku bahkan berdiri menempel ke kaca saking sesaknya.

Tapi satu yang membuatku sebal, asap rokok yang kuhirup
Ugh, jengkel aku bukan kepalang.

Entah sampai kapan masyarakat bisa mengerti makna dari sarana publik,
Meskipun tidak ada larangan merokok bukankah kita harus menghormati hak orang lain ? Hak untuk sehat terbebas dari asap rokok maksudku.

Hah.
Makin sesak.
Terfikir tiba-tiba, untuk membuat petisi halte bebas asap.
Boleh juga dicoba

Ingatkan aku ya !

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Train to Busan (2016) Review & Sinopsis (+Spoiler) : i see human, but not humanity.

Sore tadi, aku menonton film yang sebenarnya sudah cukup lama ingin ku tonton. Bukan genre favorit sesungguhnya, namun cukup menarik minatku. Kebetulan teman se kosku, Elva ingin menonton film ini, tapi dia takut sendirian. Baiklah, cukup basa-basinya. Selamat membaca :) for more pictures search on google ;) Train to Busan adalah film asal negeri ginseng, Korea Selatan yang berhasil mengagetkan industri perfilman internasional. Tidak hanya sukses di negara terdekat saja, Train to Busan menggemparkan ranah film barat yang memang sudah sering mengangkat cerita serupa : ZOMBIE. Sebagaimana yang sudah kusampaikan di awal, film yang menampilkan zombie tidak pernah masuk dalam daftar tontonan favoritku. Aku sangat jijik melihat zombie yang berdarah-darah, memakan manusia dengan rakus dan penampilannya yang membuatku ingin muntah. Tidak banyak film serupa yang pernah kutonton, Price Prejudice and Zombies, Warm Bodies dan satu film lagi yang dibintangi oleh Tom Cruise yang

Dikejar Monyet

Aku akan berkisah tentang pengalaman yang sangat luar biasa Yang kualami sendiri Hari ini, aku ada rapat di sekre BEM Universitas Riau. Persiapan acara nasional di bulan Maret nanti Dan kebetulan aku adalah CO Acara Seperti biasa, aku berjalan kaki dari kos Melewati jalanan kampus yang sepi Seharusnya aku sudah memposting sebuah tulisan yang kubuat hari Kamis lalu, tapi aku lupa Tentang monyet Namun tenang saja, ketika aku menulis kisah ini postingan itu sudah bisa kau baca Mungkin ini adalah teguran dari Allah Aku begitu sombong Kau boleh membacanya di sini Hari ini aku diberi sebuah pengalaman yang sangat luar biasa Entahlah bagaimana caranya menceritakan Tapi kau harus baca jika ingin tau Kembali lagi ke cerita hari ini Jika kau sudah membaca postinganku sebelumnya kau pasti sudah tau bahwa ada sebuah jalan yang harus dilewati jika ingin ke sekre, dan orang-orang yang lewat di jalanan tersebut sering melihat monyet, bahkan dikejar. Nah, sebagaimana yang kutul

Puisi Pendek Kala Hujan (6)

Sebagai gadis yang jatuh cinta kepada rintik Jelas tak ada alasan bagiku untuk berteduh di kala hujan Namun jika itu adalah dalam pelukmu Aku rela terus disana Meski harus tenggelam bersama luka Bersama hujan pagi dan dingin di kamar kos yang sepi Anne