Aku memang suka marah-marah. Aku paling suka berkata sinis, dan selalu tanpa sengaja memakai diksi yang mungkin saja menyakiti hari orang lain.
Dan bicara blak-blakan adalah kebiasaan yang kupertahankan.
Dan bicara blak-blakan adalah kebiasaan yang kupertahankan.
Hari ini rasaku aku kembali melukai orang lain
Aku "memarahi" teman-teman perempuanku yang sangat ribut saat tadi berada di hutan. Sungguh aku tak marah sama sekali, aku hanya merasa geram atas teriakan-teriakan anak-anak manja.
Kubilang "Ini di hutan, bukan di pasar, jangan kalian ketawa bahagia seakan-akan lagi di mall" dengan intonasi yang sangat menyebalkan.
Sekali lagi kukatakan, aku hanya bermaksud mengingatkan, meskipun pada akhirnya menyakiti mereka karna tiba-tiba terdiam.
Adi, Ketupel langsung berkata padaku "Jangan marah-marah Ne"
Dan aku masih saja berkelit. Maaf aku perempuan. Dan sudah jelas kan perempuan selalu benar ? he he he
Aku "memarahi" teman-teman perempuanku yang sangat ribut saat tadi berada di hutan. Sungguh aku tak marah sama sekali, aku hanya merasa geram atas teriakan-teriakan anak-anak manja.
Kubilang "Ini di hutan, bukan di pasar, jangan kalian ketawa bahagia seakan-akan lagi di mall" dengan intonasi yang sangat menyebalkan.
Sekali lagi kukatakan, aku hanya bermaksud mengingatkan, meskipun pada akhirnya menyakiti mereka karna tiba-tiba terdiam.
Adi, Ketupel langsung berkata padaku "Jangan marah-marah Ne"
Dan aku masih saja berkelit. Maaf aku perempuan. Dan sudah jelas kan perempuan selalu benar ? he he he
Belum lagi perdebatan dengan salah pejuang kampus. Syahnan namanya. Kami memang selalu berdebat. Saling menentang, dan jarang sepakat dalam ide. Ah pokoknya menyebalkan. Tapi meskipun demikian kami sama-sama memiliki cita-cita luhur untuk almamater kami. Mungkin aku terlalu kasar, terlalu berapi-api. Ia mungkin terluka.
Ia berkata "Ne, janganlah terlalu keras samaku Ne, aku kan hanya mengingatkan bla bla bla"
Tentu kubalas, tanpa maaf. Sekali lagi kubilang, perempuan tak pernah salah.
Ia berkata "Ne, janganlah terlalu keras samaku Ne, aku kan hanya mengingatkan bla bla bla"
Tentu kubalas, tanpa maaf. Sekali lagi kubilang, perempuan tak pernah salah.
Saat melewati gurun, pinggangku terasa sakit sekali, hampir buatku ingin menggulingkan badan di tanah. Teman-teman yang melihat wajahku berubah bertanya ada apa. Kubilang pinggangku sakit karna datang bulan (saat menstruasi memang sedikit menyiksaku). Dan semua prihatin, bahkan Syahnan berteriak "Oh.. pantes"
Mungkin mereka maklum, namanya juga PMS, bisa dibenarkan jika ingin selalu marah-marah.
Tapi malam ini, aku merasa terlalu egois. Merasa bersalah. Sehebat apakah aku sehingga begitu angkuh dan lebih memilih untuk marah-marah daripada berkata santun?
Hah harus segera berbenah. Aku tak ingin dikenal sebagai orang yang menyakiti orang lain karena lisan.
Doakan aku...
Hah harus segera berbenah. Aku tak ingin dikenal sebagai orang yang menyakiti orang lain karena lisan.
Doakan aku...
Anne yang merasa jahat.
Ps : Mungkin ada yang bertanya soal judul, "Awas ada Anne galak" adalah kalimat yang selalu diucapkan oleh pacarku (cie) di saat aku sedang marah-marah atau bersikap jutek. Ya aku memang menyebalkan.
Komentar
Posting Komentar