Langsung ke konten utama

Tom and Mark (bukan nama asli)

Baru kali ini bertemu peserta seminar yang gokil.
Yang bebas bercerita selagi pemateri menjelaskan di depan.
Yang bisa menggambar komik dengan imajinasi.
Yang bisa melawak.
Bahkan aku tertawa, meski tidak lucu sama sekali.
Hari ini aku menghadiri Forum Pencegahan dan Penanggulangan HIV AIDS di Hotel Mutiara Merdeka. Aku perwakilan dari Riau Youth Forum, bersama Ramja datang tepat pukul 08.00, sedikit terlambat tapi toh acara belum dimulai.
Saat registrasi kami bertemu dengan dua abang-abang yang lumayan tidak rapi, tapi cukup baik hati. Bang Tom dan Bang Mark, bukan nama asli.
Mereka sama-sama memiliki jenggot. Bang Mark berjambang juga. Mereka sama-sama sawo matang. Mata bang Tom indah sekali. Dan bang Mark wajahnya sangat kalem, manis.
Oh ayolah, aku hanya mendeskripsikan, bukan jatuh cinta.
Kami disuruh satu meja bersama mereka oleh bang Ibnu, orang yang mempertemukan kami di acara ini.
Duduk satu meja bersama orang yang cukup tua. Merasa seperti bocah aku dibuatnya
Belum lagi mereka bukan dari IPA, aku jadi merasa pintar, padahal biasa-biasa saja.
Aku duduk di sebelah bang Tom, dia banyak sekali tanya. Mulai dari materi ringan seperti HIV AIDS, cara penularannya, PMS dan banyak lagi.
Entah mereka tidak tau, atau pura-pura bodoh. Entah.
Mereka lucu sekali, baru kali ini aku bertemu orang seperti mereka.
Banyak yang ingin kuceritakan sebenarnya.
Tapi aku mengantuk.
Ah ya, mereka anak band.
Bang Mark suka Pidi Baiq, dia bahkan pernah magang di kantor Ayah Pidi. Dan kami sudah berjanji akan bertukar novel suatu hari nanti.
Bang Tom suka ikan patin sama sepertiku, tapi bedanya aku sangat suka kepala dan dia suka ekor. Mungkin kami bisa makan bersama nanti.
Dan ngomong-ngomong nama asli mereka Dira dan Ibed.
Aku pun tau dari profil Line mereka.
Yasudahlah, cukup ini dulu
Nanti kalau aku bertemu mereka lagi, kan kubagi lagi tawa dari mereka.

22.05
26 Sept

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kuliah Kerja Nyata Universitas Riau 2018

Dua pekan berlalu. Sampai saat ini aku masih biasa-biasa saja. Untuk itu ada baiknya kuceritakan saja cerita dua bulan penuh makna, dua bulan drama dengan manusia-manusia luar biasa. Kuliah Kerja Nyata judulnya. Judul yang boleh jadi berubah di akhir cerita. Baiklah kumulai saja kisahnya. Logo ! ___ Tim ini terbentuk sejak Januari lalu. Sudah lama sekali. Berbeda dengan KKN Reguler yang pendaftarannya dimulai sejak semester genap 2017/2018, pengumuman pembentukan Tim KKN Tematik dijadwalkan selesai sebelum akhir semester ganjil. 6/10 (awalnya : Aku; Geliska; Nada; Fany; Fadhel; Budi) dari kami adalah alumni JSP ( baca di sini ). Sisanya merupakan tim rekrutan oleh Fadhel (Diyah & Zaki), Rizki (Nada), Adi (Geliska). Sebagai manusia yang tidak sulit bergaul dan berteman, buatku tak soal. Selanjutnya bisa kau tebak, kami bertemu lalu mencari desa kemudian merancang program kerja dan ya jadilah ia sebuah Tim KKN TEMATIK Desa Sungai Ara, Kec. Kempas, Kab. Indragiri Hil...

Dikejar Monyet

Aku akan berkisah tentang pengalaman yang sangat luar biasa Yang kualami sendiri Hari ini, aku ada rapat di sekre BEM Universitas Riau. Persiapan acara nasional di bulan Maret nanti Dan kebetulan aku adalah CO Acara Seperti biasa, aku berjalan kaki dari kos Melewati jalanan kampus yang sepi Seharusnya aku sudah memposting sebuah tulisan yang kubuat hari Kamis lalu, tapi aku lupa Tentang monyet Namun tenang saja, ketika aku menulis kisah ini postingan itu sudah bisa kau baca Mungkin ini adalah teguran dari Allah Aku begitu sombong Kau boleh membacanya di sini Hari ini aku diberi sebuah pengalaman yang sangat luar biasa Entahlah bagaimana caranya menceritakan Tapi kau harus baca jika ingin tau Kembali lagi ke cerita hari ini Jika kau sudah membaca postinganku sebelumnya kau pasti sudah tau bahwa ada sebuah jalan yang harus dilewati jika ingin ke sekre, dan orang-orang yang lewat di jalanan tersebut sering melihat monyet, bahkan dikejar. Nah, sebagaimana yang kutul...

Lebaran Monyet

Aku lupa saat itu kami membahas apa. Entah sesuatu yang kujanjikan, atau yang benar-benar ia harapkan Tapi satu yang jelas kuketik di whatsapp adalah "Tunggu saja sampai lebaran monyet" Kau pasti pernah mendengar kan ungkapan tersebut ? Banyak ungkapan sejenis seperti "Tunggu saja sampai bulan jadi dua" atau "Tunggu saja sampai Eminem ngeluarin album religi" atau  "Tunggu saja sampai Justin Bieber duet bareng Opick nyanyiin lagu dangdut" Ya sebuah ungkapan yang menyatakan bahwa hal tersebut tidak akan terjadi. Kalaupun terjadi, hanya sedikit kemungkinannya atau bahkan akan menunggu sangat lama Menanggapi lebaran monyet tersebut bukan lah kesal atau protes darinya yang kudapat Melainkan sebuah foto yang membuatku tertawa terbahak-bahak Lebaran Monyet " Itu lagi lebaranan" Balasnya. Aduh ingin sekali kupeluk ia saat itu juga Menggemaskan sekali