Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Anak kecil

Aku pernah dengan sungguh-sungguh jatuh hati padamu. Sungguh ingin memilikimu Sungguh ingin membersamaimu Aku pernah dengan sesungguhnya aku berharap bisa menjadi bagian dari dirimu Sebuah bagian yang tak terelakkan, harus selalu denganmu Aku pernah mengiba, mengemis kepada tuhan kita Aku sungguh ingin dirimu Aku pernah begitu, dulu Lama engkau menghilang Lama aku tak tau kabar Dan pada akhirnya, tak sengaja aku memulai.. Kembali kudengar suaramu Kembali kurindu Ah, aku hanya berangan semu Aku adalah aku, tak berubah di matamu.

Your Call - Secondhand Serenade

Aku menemukan lagu yang sangat indah di file komputer jinjingku. Mungkin kau sudah pernah mendengarnya. Lagu ini sudah cukup lama Akupun tahu siapa penyanyinya Tapi kali ini, pertama aku memutar melodi ini. Setelah sekian lama lagu ini ada disini. Hampir satu tahun mungkin. Memang bukan aku yang mengunduhnya Kudapatkan saat terakhir meng install komputer jinjing lalu. Tiba-tiba sudah ada data, yang aku tak tau milik siapa. Data-data tersebut kuhapus, tersisalah folder musik, yang hampir semuanya favoritku. Sheila On 7, Iwan Fals, Naff, Peterpan, dan banyak lagi. Beberapa waktu lalu, aku menyortir lagu-lagu yang tak sering kudengar. Tersisa beberapa lagu yang tak ku kenal, tapi kusuka judulnya, Salah satunya lagu milik Secondhand Serenade. Lagu yang membuatku tersenyum sepanjang mendengarnya Bagian kesukaanku adalah "I was born to tell you I love you" Membawa kebahagiaan tersendiri ketika mendengarnya Indah sekali rasanya Aku jatuh cinta Bisakah kau mene

Sariawan + Matte Lipstick

Ada sariawan di ujung bibir bawah sebelah kananku. Pedih sekali Sangat mengganggu Rasanya ingin kesal, Tapi rasa sakit tak boleh diumpat bukan ? Jadi aku syukuri saja Memakai gincu matte kesukaanku seperti biasa, lalu tersenyum menikmati indahnya dunia

;

Kau terus menerus meyakinkan dia Atas dusta yang tak sengaja kau ucap Memang benar bukan kau ingin melukainya Tapi tetap saja Ia sudah terluka Kau tau bagaimana hatinya Bukan kemarin sore kau menjadi kekasihnya Kau masih memberi pembenaran Atas kata yang mengundang airmata Kau tau hatinya rapuh Meski ia selalu bersikap tegar di hadapanmu Bahkan kau tau ia menangis Tanpa perlu kau lihat pipinya Atau isakan Atau bahu yang bergoncang Kau sangat mengenalnya Kau tau ia, segala tentangnya Bukankah sudah banyak yang kalian lewati ? Kau mengerti dia Lalu, mengapa masih saja kau buat ia terluka?

Di Halte

Sepertinya halte memang tempat terbaik untuk menunggu Selain bus tentu saja. Pernah tidak menonton drama atau sinetron atau film dengan scene seorang gadis menunggu kekasih di halte ? Aku yakin kau pasti pernah. Kebanyakan cerita memang begitu. Halte memang begitu. Aku punya banyak cerita di halte Cerita yang sama soal Menunggu Pernah aku di halte satu jam bahkan lebih, menunggu bus Pernah aku di halte hanya duduk Pernah juga aku di halte hanya sejenak singgah, sembari berfikir bus mana lagi yang kan kunaiki, secara acak tentu saja Atau seperti saat ini, menunggu kekasih menjemputku Halte itu tempat perhentian Kemana kaki kan melangkah Bisa saja sesuai inginku Atau tanpa kesengajaan Di halte juga banyak bisa diambil nilai kehidupan Tingkah laku manusia Wajah-wajah lusuh nan letih Suara bayi Aku rindu di halte yang sesak Yang ramai oleh pikiran mengambang Semoga saja aku punya cukup waktu untuk kembali berpetualang, dan singgah sejenak Di halte 09.06

Nenten Bogbog, Nenten Korupsi

Setuju tidak, jujur itu harus dibiasakan ? Menurutku, jujur adalah sesuatu yang tidak akan bisa kita lakukan tanpa dibiasakan. Mungkin kau heran kenapa tiba-tiba aku bicara soal jujur. Tidak, aku bukan baru saja dibohongi yang pada akhirnya patah hati. Aku tidak sedrama itu. Biar kuceritakan Beberapa hari lalu aku menjadi panitia relawan dalam "Integrity Expo" di Kediaman Gubernut Riau. Expo ini merupakan salah satu rangkaian acara Peringatan Hari Anti Korupsi Internasional (HAKI) oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dan Riau adalah provinsi pertama yang menjadi tuan rumah di luar pulau Jawa. Luar biasa sekali bukan? Sebagai panitia relawan tidak terlalu banyak job desk yang kami miliki. Mengantarkan kudapan, makan siang dan makan malam ke setiap boot/rouder  , lalu memberikan informasi dan arahan kepada pengunjung (lokasi toilet, mushola, boot   instansi), serta yang paling penting menghimbau pengunjung agar menjaga kebersihan.

Kulit Mayat

Kulitku pucat sekali. Seperti mayat Terkadang ngeri ketakutan aku dibuatnya Seakan tak ada aliran darah disana Aneh memang Padahal itu kulitku Sudah dari dulu begitu Tapi tetap saja pada beberapa saat tertentu aku bisa bergidik Kaget Lucu juga kalau diingat ketika aku hampir berteriak melihat kakiku Aku tertawa geli saat ini Kau percaya tidak, aku pernah takut melihat wajahku di cermin Pasti kau sedang menerka, memangnya aku seseram apa Ah, jangan terlalu ingin tahu Nanti menyesal HAAHAHAHAHAH Sudah ya, aku sedang sedikit gila

][

Ada luka yang tiba-tiba terasa. Ngilu. Airmata ingin tumpah Ingin sekali ku menghilang Ingin sekali ku menjauh Rasanya begitu hampa Tak ada bahagia Jenuh Muak Lelah dengan semua.

-----

Kau berjumpa dengannya Tak sengaja Ia tertawa Kau senang melihatnya Ingin kau tegur ia Sekedar berjabat tangan, mengakrabkan diri lagi seperti sedia kala Tapi kau urung langkahmu, Sejenak kau kaku Ia sudah sangat berbahagia Dengan orang-orang yang mengasihinya Susah payah kau tahan airmata Tak mungkin engkau mengiba Tak mungkin kau datang lagi Kau tak ingin buatnya kembali luka Kau terus berjalan Masih berpura-pura Pertanyaannya, Sampai kapan kau bisa bertahan ?

----

Ada hampa yang tersisa Saat kau lihat wajahnya untuk yang terakhir Kau bahkan tak ingin mengingat lagi Atas luka yang tersebab oleh senyummu Oleh tuturmu Dia telah pergi Kau tatap jejaknya nanar Sekali lagi kau kehilangan Tapi kau masih saja diam Kau tak mencarinya Tak ingin membersamainya Kau hanya diam. Terpaku dalam kenangan.

---

Dia ternyata masih berdiri. Dia masih disana Kau ingin peduli Tapi terlalu tinggi hati. Kau masih sibuk sendiri. Menatap dalam diam Apa lagi yang kau tunggu ? Bukankah airmatamu sudah begitu banyak kau beri ? Ia masih di sana. Kau ingin hampiri. Tapi tetap saja engkau diam. Hanya diam. Ia menghilang

--

Ada yang hanya bisa melihatmu diam-diam Dari balik kacamatanya Pura-pura sibuk bercengkerama dalam lingkarannya Tapi sungguh jika kau tau, hanya engkau lah yang ada di pikirannya Terpecah belah kenangan Ingatan akan lara Yang berawal dari asa Mungkin kau bisa berpura-pura tak acuh Meski kau rasa hujaman tatap Langkah yang ingin mendekat Kau bisa terus berpura-pura Bahkan jika kau ingin, kau boleh tak mau tau akan kehadirannya. Kau bisa terus diam Atau kau memang akan terus diam ? Lalu tanpa kau sadari, dia menghilang. Tanpa kau sadari, kau menoleh di tempat ia selalu berdiri Kau mencari-cari Tapi dia sudah pergi.

-

Ada airmata yang menetes tiba-tiba. Entah apa. Entah mengapa. Lagu sendu semua Hati hampa Langit gulita Sesak di dada Hambar tawa Ingin pergi saja Seakan ada yang hilang, ada yang sirna Aku tak bisa menerka Lautan duka.

Koordinator

Selepas makan siang tadi aku ke Gedung Daerah Provinsi Riau yang terletak di kawasan Rumah Dinas Gubernur. Datang ke sini bukan untuk main-main. Aku mengikuti rapat untuk membahas expo yang akan diadakan pada tanggal 8-10 Desember nanti dalam rangkaian acara Hari Anti Korupsi Internasional (HAKI) yang tahun ini Riau menjadi tuan rumah. Bukan. Aku bukan petinggi atau anak muda hebat yang menjadi panitia inti sehingga perlu untuk hadir di rapat bersama KPK ini. Pasalnya, aku dan 29 relawan muda Riau lainnya akan menjadi LO selama kegiatan ini berlangsung. Sebagai panitia kecil, tentu kami memiliki seorang koordinator yang akan mengatur dan memberi arahan kepada kami. Dan soal koordinator, ternyata koordinator kami adalah seseorang yang cukup ku kenal kiprahnya. Yah meski tidak di dunia nyata. Beliau adalah seorang aktivis kampus. Kritis. Cerdas. Berani. Hebat sekali. Tapi ternyata dia tak seperti yang kukira. Dia tak sesangar imajiku Tak seperti saat ia berorasi Dia

TOT Pemuda Anti Narkoba Se Provinsi Riau

Sudah Desember. Menghitung hari menuju tahun baru. Saat-saat evaluasi diri. Capaian. Kegagalan. Prestasi. Saatnya sibuk. Mengawali bulan terakhir di tahun 2016 ini aku mengikuti Traning of Trainer (TOT) Pemuda Anti Narkoba Se Provinsi Riau yang diadakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Riau. Aku perwakilan dari STAR PKBI, youth center dari PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) tentu saja. Jika kau tak tau apa itu PKBI pun STAR PKBI, nanti akan kuceritakan. Yang pasti saat ini aku, si anak bawang, adalah pengurus dari PKBI RIAU yang kelihatannya yang paling muda. Sebelum penghujung November, bang Andre yang merupakan Kepala Program PKBI dan Kak Gizka, ketua dari STAR PKBI itu sendiri menanyakan kesediaanku untuk ikut kegiatan ini. Barang pasti ku iya kan. Ini adalah kesempatan bagus bagiku untuk mengembangkan diri. Belum lagi kesempatan untuk menjadi penyuluh narkoba di Riau ini. Ilmu dan teman-teman baru tentu saja, hal yang selalu

Ada kawan !

Aku ketiduran di kelas. Padahal sudah mendengarkan lagu Sudah antisipasi dulu Tapi tetap saja Aku tak tau apakah harus menyalahkan diriku sendiri yang seakan tak niat untuk kuliah Tapi sungguh, siang ini sangat terik Belum makan siang Dan kuliah hanya satu arah Beberapa kali tangan yang menopang pipiku terjatuh Sampai akhirnya seniorku yang kebetulan mengulang kelas membangunkanku Aku menoleh ke belakang Tersenyum malu Karna kebetulan dia juga asisten lab limnologi ku Kutepuk-tepuk pipiku Hampir menampar sebenarnya Lalu Herman yang duduk di sebelahku berkata padaku "Ternyata bukan aku saja yang mengantuk saat kuliah dengan bapak ini" Oh tenang saja Herman, kau tak sendirian.  Aku juga mengantuk. Selalu. Di Kelas Marine Center 1

Sendawa

Merasa risih tidak sih ketika ada yang bersendawa di dekatmu ? Mungkin saat kau makan bersama Atau saat belajar di kelas Atau saat mengobrol ringan santai manja ? Atau di saat yang menegangkan ? Aku sejujurnya adalah orang yang sangat tidak suka mendengsedarkan sendawa Bukannya aku sok atau bagaimana, tapi sungguh rasanya sangat tidak nyaman Buatku mual, dan sebal Mungkin aku begitu karna aku juga sangat jarang bersendawa, hm mungkin lebih tepatnya tidak pandai sendawa. Biasanya langsung kutahan, dan tidak jadi keluar Tapi baru saja aku menyadari sesuatu, kesalahanku Aku bersendawa. Dan rasanya sangat menyenangkan Sendawa paling nikmat rasanya Ya, aku masuk angin. Sendawa obatnya Hal ini merubah pandanganku Ternyata begini rasanya Buatku lebih "menerima" jika nanti ada yang sendawa di sekitarku Qotd : jangan membenci sesuatu yang tidak kamu ketahui apa yang sebenarnya . . Ps : pardon ma absurd qotd 

Cengeng

Kamu tau kenapa aku tak pernah mau berkata jujur saat kita bertatap muka ? Kamu tau kenapa aku jarang sekali mengeluarkan resah di hati, menyampaikan amarah saat kau sedang menatapku ? Alasannya sederhana Aku tak ingin engkau melihatku menangis Aku tak ingin engkau merasa terluka juga saat air mataku menetes Meski air mata ini bukan tersebab olehmu pun, tapi aku tak tega rasanya ketika engkau menatapku dengan tatapan seakan-akan kau juga merasakan lukaku Aku tak ingin engkau ikut sendu Tak ingin aku engkau biru Maaf, akhir-akhir ini aku begitu cengeng Sering menangis tanpa sebab, di hadapanmu.

Tukang Baca Komentar

Menurutmu apa yang paling menarik dari sebuah postingan ? Postingan itu sendiri ? Bagiku ada yang lebih menarik dari postingan keren mana pun Kau mau tau ? Komentar-komentar yang muncul di bawah postingan itu sendiri. Terserah apakah itu akun instagram artis terkenal/kontroversial/penuh sensasi, akun lawakan, motivasi, dakwah, pun teman-teman following ku Atau di facebook, berita-berita viral Youtube channel penyanyi lokal pun internasional Bahkan Line Today Sangat menghiburku, sungguh Membaca opini orang-orang yang tak ku kenal Apresiasi, celaan, pujian, kritikan dan komentar-komentar sok tahu Pemikiran-pemikiran (sok) kritis Hah, menarik sekali Dan sungguh, di postingan manapun dalam bentuk apapun, percayalah komentar-komentarlah yang pertama kali ku cari HEHE Apakah aku satu-satunya yang begitu ?

Malam bersama Usai di Sini - Raisa

Aku sangat suka mendengarkan lagu saat malam-malam seperti ini. Hening malam Hanya bisik angin yang terdengar membawa hujan Nada-nada terasa lebih indah Untaian kata lebih merasuk sukma Bisa aku tiba-tiba menangis Tersenyum Atau merasa berdosa Cerita soal lagu, aku adalah penikmat lirik bukan melodi Maka dari itu lagu kesukaanku pastilah memiliki lirik yang indah, bermakna, dan kena di hati Cukup sulit bagiku untuk menikmati sebuah alunan indah tanpa memahami liriknya Aneh kata teman-temanku Tapi bagaimana lagi Omong-omong saat ini aku sedang mendengarkan Usai di Sini - Raisa pedih nyatanya yang tak terjawab mampu memnjatuhkanku yang dikira tegar kau tepikan aku, kau renggut mimpi yang dulu kita ukir bersama seolah aku tak pernah jadi bagian besar dalam hari-harimu lebih baik kita usai disini, sebelum cerita indah tergantikan pahitnya sakit hati bukannya aku mudah menyerah, tapi bijaksana mengerti kapan harus berhenti ku kan menunggu tapi tak selamanya ka

Hujan Malam ini

Aku sudah pernah cerita kalau aku sangat suka hujan di malam hari belum ? Rasanya sudah ya.. Tapi sungguh aku benar-benar suka Seperti lagu penghantar tidur, yang hadirkan mimpi indah Bawa kedamaian Mengantuk aku Tapi malas sekali rasanya untuk tidur Wajahku berat sekali rasanya Butuh istirahat yang lama Butuh tidur puluhan jam Letih.

Jangan berubah, pintanya

"Tetap jadi diri kamu sendiri ya" Dia bilang begitu padaku. Aku heran kenapa ia berkata tiba-tiba seperti itu. Kutanyakan apakah aku berubah atau pernah tak menjadi diriku sendiri. Tak pernah katanya, maka dari itu ia memintaku jangan berubah. "Akan ada nanti orang-orang yang memaksa kamu untuk berubah nanti, tetap jadi diri sendiri ya" Katanya lagi Aku jawab iya dengan mantap, karna aku memang tak akan berubah, meninggalkan diriku, apalagi jika atas kehendak orang lain. Penasaran aku, apakah yang ia cemaskan. Kenapa ia tetap ingin aku seperti ini. Padahal sudah sering kukatakan padanya, manusia itu akan berubah. Tapi satu yang terus teringat, cara ia menatap dan meminta padaku. Jangan berubah pintanya Ya, aku tak akan berubah...

Amateur Moderator

Hari ini aku menjadi moderator di acara Seminar Nasional Peringatan Hari Kesehatan Nasional yang ditaja oleh Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan BEM UR. Ini kali pertama aku menjadi moderator di sebuah seminar. Sebuah pengalaman yang cukup mengesankan, mengingat pembicara kali ini luar biasa, jauh-jauh didatangkan dari Bandung dan memang ahli di bidang kecantikan. Ah ya, temanya adalah SEHATI "Solusi Perempuan Sehat Cantik Alami" Pematerinya adalah sepasang  suami istri yang romantis sekali. Senang rasanya ketika melihat pasangan suami istri yang sudah lumayan lama pernikahannya masih bisa bersikap manis dan merayu sang istri. Semoga nanti aku juga begitu. Bapak Ikhsan dan dr. Shelly namanya. Pasangan apoteker dan dokter kecantikan. Alumni farmasi ITB dan Kedokteran Unpad. Pasangan yang luar biasa bukan ? Seperti seminar kebanyakan ilmu lah yang paling kunantikan, selain teman baru tentu saja. Hal-hal sepele seperti mencuci dan membersihk

Lebaran Monyet

Aku lupa saat itu kami membahas apa. Entah sesuatu yang kujanjikan, atau yang benar-benar ia harapkan Tapi satu yang jelas kuketik di whatsapp adalah "Tunggu saja sampai lebaran monyet" Kau pasti pernah mendengar kan ungkapan tersebut ? Banyak ungkapan sejenis seperti "Tunggu saja sampai bulan jadi dua" atau "Tunggu saja sampai Eminem ngeluarin album religi" atau  "Tunggu saja sampai Justin Bieber duet bareng Opick nyanyiin lagu dangdut" Ya sebuah ungkapan yang menyatakan bahwa hal tersebut tidak akan terjadi. Kalaupun terjadi, hanya sedikit kemungkinannya atau bahkan akan menunggu sangat lama Menanggapi lebaran monyet tersebut bukan lah kesal atau protes darinya yang kudapat Melainkan sebuah foto yang membuatku tertawa terbahak-bahak Lebaran Monyet " Itu lagi lebaranan" Balasnya. Aduh ingin sekali kupeluk ia saat itu juga Menggemaskan sekali

thisisstorybby.blogspot.com ya !

Pernah tidak salah mengetik alamat web ? Baru saja aku salah mengetik nama blogku sendiri Hampir gila karena cemas aku dibuatnya Sebagaimana yang kau tau, nama blogku adalah thisisstorybby.blogspot.com, yang kalau dipisah menjadi this-is-story-bby aka this-is-story-baby aka ini-cerita-sayang Kenapa aku menulis bby bukan baby ? Alasannya sederhana saja, mungkin tak bisa kau terima Pasalnya aku tak ingin ada huruf a disana Ya benar hanya karna itu saja Kau tidak kesal kan ? Baiklah, kembali lagi ke salah ketik Sebenarnya bukan salah ketik, aku lupa menambahkan si "bby" disana Jadilah ia "thisisstory.blogspot.com" Simsalabim !!! Tiba-tiba aku mendapat peringatan dari chrome "Situs ini memiliki konten dewasa, apakah anda ingin melanjutkan ?" Jelas saja aku kaget bercampur heran Hei ! Bagian manakah dari ceritaku yang biasa kau temukan di blog 18++ ?? Tidak ada kan ? Kau boleh mencari sampai mampus, blog ini bersih ! Kujamin Karena

Menemani Pacar Ke Rumah Sakit

Hari ini aku menemani pacarku ke dokter Sudah lama sebenarnya aku menyarankannya untuk berobat Tapi baru kemarin malam ia setuju untuk pergi bersamaku ke rumah sakit Sejujurnya ini hal baru bagiku Tidak pernah sebelumnya aku menemani pacarku konsultasi, menebus obat, mengantri atau menunggu nama dipanggil. Dan baru kali ini juga aku melihat pacarku kesakitan saat disuntik bius. Ngeri aku setengah mati saat melihat badannya menegang Menahan rasa sakit Ya, meski harus kuakui aku tertawa. Tertawa sambil menenangkannya Galak-galak rusuah kalau kata orang minang Tapi tenang saja, dalam hati aku mendoakannya kok ! Akhirnya proses menyeramkan berakhir Kami mendengarkan saran dokter bersama Lalu berpamitan setelah mendapat resep obat Menuju apotik, pacarku masih merasa sakit Jadilah aku yang mengantar resep Serta menandatangani saat menebus obat Sebenarnya banyak sisi lucu dari hari ini Tapi tak usah kuceritakan, karna pacarku saat ini pasti sedang menahan sakit Moh

Untukmu Yang Bahkan Tak Mengenalku, Seperti Aku Yang Juga Tak Tau Siapa Dirimu

Ternyata kita pernah bersama-sama diabadikan dalam sebuah gambar. Aku yakin saat itu kau tak mengenalku, atau mengira akan memiliki cerita tentangku Akupun saat itu hanya tau namamu, sedikit saja tentangmu Ternyata kita pernah bertemu beberapa kali, terlibat di acara yang sama Rasaku kau pasti juga menyadari kehadiranku, dan mulai bisa menilai seperti apa diriku. Aku tak pernah mengira bahwa akulah sosok antagonis dalam kisah yang kau harap indah Aku tak tau sejujurnya. Maka dari itu aku meminta maaf padamu Bila airmatamu kembali menetes Bila luka kembali perih dan kenangan lalu kembali membayang yang tersebab oleh keberadaanku.

Potong Tumpeng

Sore ini cerah sekali Langit biru awan membaur Suasana sangat romantis Karna aku duduk berboncengan dengan pacarku di atas sepeda motor Menelusuri jalanan, menikmati indah mega Sudah lama kita pacaran, kataku Terus ? Begitu jawabnya. Aku tertawa, "yaudah gitu aja " Nanti kita potong tumpeng ya kalau satu tahun jadian, ucapnya. kuteriaki ia. Penuh penolakan. Ada-ada saja idenya. Eh tapi boleh juga dicoba. Doakan saja

20/11/16 (7) : The End

Di sinilah aku sekarang. Sudah berganti hari. Masih mendengarkan lagi di radio yang tak kutau apa namanya. 90.0 fm frekuensinya. Terimakasih untukmu yang mau membaca Aku akan sangat senang jika kau menikmati tulisanku. Aku akan segera tidur. Sebentar lagi.

20/11/16 (6) : Surel Teromantis

Di perjalanan pulang aku mendapatkan surel dari seseorang yang kukenal. Awalnya aku kaget, sedikit bertanya-tanya ketika melihat nama pengirim. Rasaku pasti ada hal yang penting sehingga beliau mengirimiku pesan. Kubaca subject nya. Secret Admirer. Melambung hatiku. Tapi tetap saja heran. Tak sabar langsung kubuka aplikasi gmail di hpku. Membaca isi pesan tersebut buatku menahan nafas. Kubaca berulang-ulang Lalu tertawa terbahak-bahak. Pacarku sampai keheranan melihatku kegirangan Sungguh aku bahagia sekali. Hampir menangis aku karna tawa bahagia. Rasanya benar-benar menyenangkan. Aku yakin kau ingin tau apa katanya. Pasti kau penasaran siapa pengirimnya. Akan kuberi tahu. Sedikit saja. Pengirimnya adalah orang yang cukup ku kenal dengan baik. Salah satu mahasiswa terbaik di kampusku. Prestasinya luar biasa, akademik pun organisasi. Dia sosok yang luar biasa. Isi pesannya ? Tak ingin aku beritahu detailnya. Tapi yang pasti, ia adalah salah satu pembaca

20/11/16 (5) : Hero of The Day

Uangku habis. Hujan-hujanan aku mencari atm Yang aku tak tau dimana Hari sudah gelap Semua seakan memasang tampang seram. Aku tak ketakutan, hanya jauh lebih waspada. Kulihat hp dalam tas, melirik jam sejenak. Ada notif dari pacarku "Udah boleh aku gangguin ?" Begitu katanya. Ia bertanya begitu karna kupesankan padanya aku tak ingin diganggu, aku ingin bebas seharian. Ia setuju saja, ya dia sangat pengertian. Kubalas secepat mungkin, tanpa drama. Kehujanan, kehabisan uang. Setelah kututup wa, kupercepat langkah ke atm, berbekal arahan dari penjaga toko pakaian. Untungnya atm ku tak kosong, jadi aku bisa pulang naik bus lagi. Segera aku ke halte, takut ketinggalan bis, karna sudah sore. Kubuka whatsapp, pesanku hanya di baca Kukirimi lagi ia pesan "Tak usah repot-repot ke sini, aku sudah di busway" Seperti itu kira-kira. Tiba balasannya "Aku udah di depan pasar" Hampir tidak percaya Tapi memang benar. Meski mencari-cari, ak

20/11/16 (4) : Atuak Tukang Sol Pasar Pusat

Seperti yang tadi kujelaskan, tujuanku jauh-jauh adalah untuk menjahit tasku. Tas LV pemberian tanteku, yang talinya putus. Sudah lama sebenarnya aku ingin memperbaikinya, namun aku baru sempat. Kenapa harus ke Pasar Pusat ? Kenapa tidak di Panam atau di sepanjang jalan HR. Subrantas saja ? Jawabannya sederhana, aku lebih suka jika atuak tukang sol pasar pusat yang menjahitnya. Aku pertama kali melihatnya saat pertama kali menjelajahi pasar pusat duluuuuu sekali saat awal-awal menjadi maba. Aku memang suka ke pasar. Hanya untuk melihat-lihat. Aku juga suka membuat diriku "kesasar" sendirian. Wujud pelarian yang bermanfaat bagiku. Jika kau ingin tau, coba saja. Saat pertama kali melihat beliau, kagum pasti aku. Luar biasa sekali ia, penuh semangat meski sudah tua. Aku selalu salut dengan orang-orang yang mau berusaha, yang tak ingin mengemis. Akui saja, terkadang kesal kan melihat orang-orang mengemis, padahal masih bisa bekerja. Mamaku paling benci dengan orang

22/11/16 (3) : Halte Pasar Dupa ; Halte Transit Yang Selalu Sesak

Untuk menuju pasar pusat dari Panam kau harus transit yang artinya harus berganti bis. Bus nomor 03 dimulai dari Sudirman hingga UIN SUSKA. Bus ini tak sampai Sudirman ujung, hanya sampai fly over pertama saja (belok dari bawah fly over memutar arah), jadi jika ingin ke pasar pusat kau harus menaiki bus 01 yang menjalani rute Ramayana-Pandau. Begitu yang tertera di sana. Nah Halte Pasar Dupa lah tempat untuk berganti bis tersebut. Aku sudah sangat akrab dengan keadaan halte ini. Sesuai namanya, halte ini terletak di depan Pasar Dupa, yang meskipun harus masuk lorong di samping Museum Sang Nilai Utama untuk mencapai pasar. Di depan RS Awal Bros jika kau tak juga tau. Halte yang kurang terurus. Kaca-kaca pecah. Dan yang pasti selalu sesak. Ramai. Begitu pula hari ini. Ketika aku sampai di sana belum terlalu ramai. Tampak olehku di ruko belakang halte orang-orang tengah memasang spanduk salah satu pasangan calon walikota dan calon wakil walikota. Ya sebentar lagi Pekanbaru ak

20/11/16 (2) : Mahasiswi Manajemen

Cukup lama aku menanti bus kali ini. Hampir 20 menit. Tapi tenang saja, aku menikmati kok. Sambil menghitung lalu lalang kendaraan. Ya, aku memang begitu kalau gabut. Karna aku takut jika nanti mengkhayal dan tiba-tiba aku bicara sendiri. (Ya, dulu memang sering begitu, sekarang sudah bisa dikontrol) Akhirnya yang ditunggu datang. Imam Masa Depan. Ups bus maksudku. Aku naik setelah ibu-ibu yang membawa dua anaknya sekaligus. Bayi di gendongan, dan balita cantik di genggaman. Luar biasa bukan ? Hanya perempuan yang bisa demikian. Salut aku. Kuputuskan untuk duduk di sebelah kiri. Dua jarak bangku dari mas-mas yang memakai kemeja putih dan celana kain berwarna hitam. Sepertinya ingin melamar kerja, atau sudah bekerja ? Entah, aku tak ingin tahu. Aku mengantuk sekali Tertidur sampai simpang Arifin Ahmad Terjaga sebentar, lalu terbangun lagi. "Ini sudah di Sudirman mbak?" Pertanyaan mas-mas tersebut sedikit mengagetkanku "Oh belum. Ini masih di Arifin

20/11/16 (1) : Dibonceng Bang Madon

Banyak yang akan kuceritakan malam ini. Kisah yang kuharap menarik untuk kaubaca. Kan kucoba untuk medeskripsikan sebaik mungkin, semoga kau bisa menikmatinya. Hari ini, aku tak punya agenda seperti hari Minggu lalu. Sebenarnya tadi pagi ada, tapi aku memutuskan untuk tak ikut karna ingin mencuci sepatu yang sudah sangat mengenaskan keadaannya. Setelah mencuci sepatu kulanjutkan dengan mengerjakan laporan praktikum yang akan dikumpulkan esok hari. Penuh semangat kukerjakan. Langit mendung, Usai Di Sini milik Raisa mendayu, bantuku selesaikan laporan. Sebenarnya aku ingin pergi ke Pasar Pusat Ramayana atau Pasar Sukaramai di Jalan Jenderal Sudirman sedari pagi, namun kutunda mengingat pekerjaan rumah yang menumpuk. Jadilah aku mandi tengah hari lalu bersiap-siap untuk berangkat. Pukul satu lewat aku sudah siap berkemas. Mungkin kau penasaran untuk apa aku ke pasar. Bukan untuk belanja. Tapi untuk menjahit tas dan sendalku.  Benar di Panam banyak Tukang Sol, lalu kenapa haru

menyedihkan

Entah kenapa sangat mudah bagiku untuk berpura-pura Bersikap seakan semua baik-baik saja Tertawa bahagia Tersenyum manis Bersikap ceria Tapi dalam hati menangis Merintih pelan Ah, kasian sekali hidupku.

Dear Iqbal

Banyak sekali tanya yang tak ku ucap Atas engkau yang menghilang tiba-tiba Tak bertegur sapa saat jumpa Padahal, ku kira kita lebih dari sekedar teman biasa.. B Aku jatuh hati padamu Atas semua sikap dingin Semua bisu Dan rindu yang kelabu Kau tau B, besar sekali harapku untuk milikimu Lebih dari tempat berkeluh kesah Membagi cerita Lebih dari seorang yang selalu bersedia mendengarkan celotehan tak pentingku Sungguh B, tak pernah kutemukan lelaki pendengar sepertimu B.. Aku rindu..

Gatal

"Rizki tu gatal" Kalimat penjelas yang kudengar hari ini tentang pacar ku Yah, harus kuakui memang dia begitu Banyak sekali wanita yang pernah ia dekati Termasuk Kak Lisa, yang berkisah padaku sore ini. Tak banyak yang ia ceritakan, pun aku tak banyak tanya Harus kuakui memang, sangat banyak perempuan yang pernah didekati oleh pacarku. Banyak sekali Bahkan beberapa dari perempuan tersebut sempat mengirimkan pesan lewat inbox facebook atau whatsapp Kalau hanya memfollow ig atau add facebook saja sudah biasa, sudah kebal aku Ah, aku tak begitu peduli sebenarnya Aku hanya ingin tahu, kenapa dia begitu. Kau tau ? Sore di BEM FKIP 17.26

Yang harus dihargai

Jam setengah tujuh aku sudah keluar dari kosku Menelusuri jalanan bangau yang ramai Masuk ke gerbang kecil menuju kampus teknik Sedikit terburu-buru Tapi karna kampus sepi aku bisa berjalan sesukaku Seperti sekarang, berjalan di tengah jalan, sibuk dengan blogger di gawaiku Ada yang menarik pagi ini Cleaning se rvice di lobby teknik Sudah tua Sedang menyapu Seorang pekerja yang jarang dihargai Buktinya ? Masih banyak yang buang sampah sembarangan Yang tidak menjaga kebersihan Dia pasti dari shubuh tadi Gajinya pun kecil Sepertinya aku harus lebih sering datang pagi. Anne, menuju venue panjat tebing

Ruang Sendiri-Tulus

Pernah tidak merasa ingin sendiri, dan jenuh dengan kekasihmu ? Bukan, aku tidak sedang begitu Tapi kali ini setelah kudengarkan lagu baru Tulus mengingatkanku dengan keluhan yang selalu kuucapkan pada diri sendiri, dulu. Silahkan baca liriknya : Beri aku kesempatan tuk bisa merindukanmu Jangan datang terus Beri juga aku ruang bebas dan sendiri Jangan ada terus Aku butuh tahu seberapa kubutuhkanmu   Percayalah rindu itu baik untuk kita   Pergi melihatku menjelang siang kau tahu Aku ada di mana sore nanti Tak pernah sekalipun ada malam yang dingin   Hingga aku lupa rasanya sepi Tak lagi sepi bisa kuhargai   Baik buruk perubahanku tak akan kau sadari   Kita berevolusi Bila kita ingin tahu seberapa besar rasa yang kita punya Kita butuh ruang   Pergi melihatku menjelang siang kau tahu Aku ada di mana sore nanti Tak pernah sekalipun ada malam yang dingin Hingga aku lupa rasanya sepi Tak lagi sepi bisa kuhargai   Kita tetap butuh ruang sendiri sendiri   Untuk

Mahasiswa Kritis

Akhir pekan ini kuhabiskan dengan menjadi panitia penyelenggara Training Organisasi 3 yang ditaja oleh Kementerian Dalam Universitas BEM UR Kabinet Inspirasi. Pesertanya bukan mahasiswa biasa, karna ini adalah latihan kepemimpinan tertinggi tingkat fakultas. Bupati Himaprodi, Kadis Bem Fakultas, dan aktivis-aktivis kampus  yang luar biasa. Bagian paling kusuka adalah FGD (Focus Group Dis cussion) Mereka beradu pendapat Argumen kritis Wah, salut aku Pemandangan yang mungkin jarang ku temui Sebentar lagi penutupan, Besok-besok belum tentu aku jumpa mereka Bisa saja langsung lupa Harapku semoga dari sini terlahirlah pemimpin muda yang berkualitas Karna bagaimanapun inti diadakannya acara ini adalah pengkaderan, yang aku pun masih tidak paham Gedung Guru Riau Jl. Lobak 13.54

Menguping Obrolan Wapresma dan AsMOT

Aku menguping pembicaraan petinggi organisasiku Bukan inginku Posisiku saja yang strategis Tak perlu kusampaikan isi pembicaraannya Tapi ada yang buatku sedikit geli Alasan yang dibuat-buat Sepertinya hampir setiap orang panjang akal agar tujuannya tercapai Tak peduli betapa konyolnya alasan yang kau punya Aduh lucu sekali.. 21.14 Gedung Guru Riau

Another favorite mie instan

Sebagai anak kos tentu mie instant sudah jadi kawan. Tapi bagiku mie instant lebih dari sekedar pemadam kelaparan di akhir bulan Mie instant terkadang bisa mengobati kerinduan pada kuliner nusantara yang saat ini agak sulit kukonsumsi sering-sering Salah satunya sop buntut Dulu aku sering makan sop buntut Tidak seperti sekarang sejak negara api menyerang Sop buntut yang kali ini kusantap nikmat sekali Kuahnya kental, karna telurnya kuhancurkan Hayoooo Pasti heran kenapa aku makan sop buntut dengan telur Yaaaaaaaaaaaa Karnaaaa Aku makan mie instant rasa sop buntut HEHEHEHEHEH SUMPAH UUUEEENAAK SEKALI AKU JATUH CINTA DARI SUAPAN PERTAMA meski ini sudah kali kedua ku buat sendiri Aduh tuhan.. Nikmat sekali karuniamu... Mie instant memang kuliner tanpa identitas rasa, tapi tak mengapa toh bisa buatku bahagia.... Ps : kalau ada yang mau coba Supermi Sop Buntut silahkan cari di toko terdekat Ps lagi : ditulis saat nungguin mienya dingin sambil nikmatin ku

Kelas Berasa PASAR

I'm so sick of   SUASANA RIBUT DALAM KELAS Damn. Muak sekali. Buatku mual. Barisan belakang kompak sekali bisik-bisiknya Heran aku Berkali-kali kujejalkan tatapan kesal Diam sejenak Ribut lagi Ampun. Bisa gila aku lama-lama Kelasmu juga begitu ? 8.57 Patin 4 Kelas Rancob

Iklan Indomie

Baru saja aku menonton iklan. Bukan iklan biasa. Dan bukan iklan Thailand seperti biasa yang kulakukan saat butuh pencerahan. Jam 3.22 di gawaiku sekarang. Aku bangun jam 2 dini hari tadi, mengerjakan proposal PKM yang kujanjikan pada pembimbingku. Sudah telat satu hari. Tapi karna sekarang minggu uts, aku tak sempat untuk memperbaiki hasil revisi beliau. Layaknya kebiasaanku saat mengerjakan tugas, strea ming Youtube, kali ini pun demikian. Dan Dark Horse milik Katy Perry membawaku pada sebuah iklan yang membuatku meneteskan air mata. Ya, tidak ku skip kan kali ini Ceritanya sederhana Tentang buruh nelayan Yang penuh semangat Ia seorang ayah Bekerja keras demi anak Di iklan, kegiatan pagi hari yang membuatnya semangat Makan Indomie sebelum mengantar anak sekolah Pagi itu, dia membawa tas baru untuk anaknya yang ke sekolah hanya memakai kantong plastik. Menangis aku haru biru Aku teringat Papa Yang selalu berusaha memenuhi kebutuhanku Yang jika uang hab

Kabar Pagi

Kabar mengejutkan datang dari pacarku pagi ini Dia menghilang seharian Whatsapp , pesan singkat, bahkan telfon tak kunjung berbalas. Aku bukannya ingin selalu tau keadaannya, aku sadar dia punya kehidupan sendiri Aku hanya heran dan sedikit khawatir Tidak biasanya dia begitu Aku ke Jakarta sebentar Begitu isi pesannya Barang tentu aku kaget Tak ada angin atau hujan Aku tak menuntut banyak Aku memang pengertian Tunggu saja cerita besok Pagi setelah kelas psi

Kalimat Sok Kuat

"Tahun depan coba lagi" Sebuah kalimat yang selalu kuucapkan akhir-akhir ini Seakan ingin membuktikan bahwa aku kuat, dan tak jatuh Ya aku kuat Aku tak jatuh Tapi tidak perlu diungkapkan bukan ? Aku terlalu takut dibilang lemah Terlalu sombong untuk menangis Atau dicap rapuh Entah, rasanya tak ingin saja berbagi sendu Menahan semua sembab di dada Maaf, Karna aku terlalu egois Bahkan untuk bersandar Atau meminjam  tangan untuk menghapus air mata 20.32 Anne, minggu malam

Yang patut Disyukuri

Pacarku sudah pulang. Setelah lebih satu bulan magang di Kota Padang, akhirnya dia datang. Bukan berarti satu bulan kami tidak pernah bertemu, dua minggu lalu kami sempat menghabiskan tiga hari waktu bersama di kampungku. Bukan lamaran. Tapi karna kakekku meninggal. Bukannya sudah kuceritakan ? Pagi ini, setelah solat subuh aku dijemputnya Diajaknya aku memburu mentari pagi Aku sangat mencintai pagi Heningnya Sejuknya Dia ? Entah, sepertinya juga begitu Karna aku selalu diajak ke tempat yang pagi nya selalu indah Berbeda tempat, damai sama Bukan tempat yang jauh, tak mesti Bukan pula yang tinggi Ah, nanti saja kuceritakan pagi-pagi kami Pagi ini sedikit berbeda Kami berjalan kaki Kami memang suka jalan. Eh, aku maksudnya Aku sangat suka jalan kaki Menelusuri  jalanan Mengejar burung kecil Ikuti cahaya matahari pagi Aku tertawa Bahagia Tapi setelah kutemukan pundaknya Saat kami duduk menghadap matahari Aku menangis Menangis sepelan mungkin T

Teman Baru : Kak Siska

Setiap acara pasti membawamu pada teman baru. Dan aku selalu menunggu seseorang yang bisa dijadikan teman, ya minimal untuk mengobrol atau diskusi selama ishoma. Kali ini kan ku ceritakan sosok perempuan yang luar biasa. Kami bertemu di ajang pemilihan Duta Genre Riau 2016, sama-sama lolos tes seleksi 50 besar. Ayu Siska Anggraini namanya. Salah satu anak gadis hebat yang kutemui. Dia satu tahun di atasku, satu almamater, dengan jurusan Hubungan Internasional. Cantik sudah pasti. Anak debate pula Jangan tanya wawasannya Kau bisa minder sendiri. Diskusi dengannya membuka cakrawala sendiri. Banyak ilmu baru. Banyak sekali. Yang kami bahas tak kunjung habis  kau tak perlu tau karna mungkin kau tak kan mengerti apa yang kami perbincangkan Aku suka sekali, ketika lawan bicaraku bisa membuatku merasa tidak paling pintar. Kak Siska membuatku sadar, banyak ilmu dan informasi yang kuabaikan. Tapi satu yang menarik Cita-citanya Ia bercita-cita menjadi seorang istri presid

Tentang sebuah kegagalan

Bagaimana rasanya ketika gagal ? Kecewa Sakit Merasa tak berguna Wah parah sekali sepertinya Coba tanya lagi pada dirimu Benarkah separah itu ? Bagiku, gagal adalah proses. Gagal adalah menguatkan Gagal adalah jalan kemenangan Jatuh itu biasa Bangkit dan menjadi kuat, itu intinya. Menuju subuh, 4.36 29 Oktober :))

Mimpi yang menyebalkan

Pernah tidak bermimpi dan rasanya nyata sekali ? Aku sering. Alam bawah sadarku luar biasa sekali. Pengharapanku bisa tiba-tiba terwujud di sana. Hal yang menyebalkan terjadi tadi siang. Di mimpi siangku yang bersambung banyak sekali mimpi Aku lupa apa saja Tapi ada yang paling membuatku ingin menangis. Aku makan. Nikmat sekali. Makanan rumahan, dan semuanya kesukaanku. Mama yang memasak. Sekejap saja kuhabiskan dengan lahap. Aku senang sekali, lega karna tak perlu terburu-buru makan siang nanti, aku kuliah jam setengah dua. Lalu kuterbangun. Perut keroncongan. Lapar sekali. Dan sialnya aku sudah hampir jam stengah dua Segera aku bangun Dan masuk ke kamar mandi setengah mengumpat. Kesal membuncah. 15.07 Setelah kelas Widya Selam Di DPR Faperika

dm dari teman kecil

Bersyukur sekali masih ada yang peduli. Baru saja mendapat pesan dari teman TK ku, dan sempat pula hampir setahun sebangku saat madrasah dulu. "Lolok lai genk" Itu pesannya. Aku memang belum tidur, sedari tadi gentayangan di timeline instagramku. Banyak sekali yang kupikirkan. Berkali-kali kuambil nafas panjang, tak ada perubahan.. Rasanya semua membebaniku Semua begitu membuat sendu. Tapi baiklah Satu-satu dulu Aku mampu 01.25 Kamar kost.

Naik Mobil Polisi

Ini pengalaman pertamaku naik mobil polisi Mobil ini milik Polda Riau Mengantarkan kami dari Sekre BEM menuju Wisma Atlit Rumbai untuk acara FMRB (nanti kujelaskan) Busnya bagus, tapi bukan itu intinya Selama perjalanan sirine bus tak pernah berhenti berbunyi Membuat pengendara lain menyingkir Bus melaju kencang Lantas aku bertanya-tanya, ini bukan dalam keadaan urgent lalu untuk apa tergesa-gesa ? Sirine disalahgunakan. Jangan-jangan saat bus kosong atau berisi memang sengaja dibunyikan ? Ah terserahlah, mereka lebih tau mana yang baik.

Dia berdoa

Ada yang diam-diam mendoakanmu Kau tidak akan tau Seperti apa ia menyebut namamu Lirihnya lafal. Dia inginkan yang terbaik untukmu Dari hal kecil, sampai mimpi besarmu Dia tak banyak bicara soal angannya padamu Tapi yang pasti, dalam hati dia selalu mengaminkan semua citamu Dia ingin kau selalu tertawa ceria, maka ia berdoa Dia ingin kuat pundakmu dalam menahan beban dan amanah, maka ia berdoa Dia ingin engkau membahagiakan Ibumu, maka ia berdoa Dia ingin engkau segera lulus kuliah, bekerja, mencapai targetmu. Maka ia berdoa Dia ingin engkau sehat, jauh dari mara bahaya. Ia berdoa Dia berdoa Untukmu Dia begitu menyayangimu Doa untukmu begitu panjang Kau bisa menangis jika mendengarnya Dia menjadikanmu segalanya Dia setia pada harapan Dia mencintaimu, Maka ia berdoa Untukmu...

Mendengar radio

Kuliah setelah makan siang Cuaca panas terik Dosen membosankan Pas sekali. Mengantuk pasti. Muak mungkin. Tidak konsentrasi. Aku jenuh. Dari awal kelas sudah kupasang earphone di kedua telingaku Mendengar lagu, dengan volume terkuat. Lelah sudah playlist ku Kuganti radio Tiba-tiba Linda yang duduk di sebelahku menegur Bertanya apakah aku sedang mendengar radio Ya jawabku "Sama" begitu katanya sambil tersenyum Aku pun tersenyum Ternyata anak rajin yang sedari tadi mencatat pun jemu Apalagi aku ? Ruang Marine Center 1 DDBDP, 14.40

Susu absurd

Aku paling benci susu sapi. Buatku mual, eneg, ingin muntah saja rasanya. Biasanya aku akan menutup hidungku Menahan nafas selagi bisa Aku tak tau kenapa begitu benci susu sapi Tapi yang pasti, aku selalu menghindari minum susu. Pagi ini sebuah keajaiban terjadi. Kuhabiskan sekaleng susu terabsurd. Bagaimana tidak absurd? Namanya susu beruang, iklan di tv susu naga, tapi ternyata isinya susu sapi. Sekali minum habis. Luar biasa. Mungkin ini yang namanya cinta. Cinta pada diri sendiri maksudku. Karna tak ingin sakit, rela. Harus semangat. Harus. Pagi, 06.20 14 Oktober

Tawa yang dipaksa

Pernah tidak merasa hampir gila ? Depresi. Ketika masalah terlalu berat untuk dipikirkan Bahkan meski engkau menanggung bersama. Lelucon hambar. Tak peduli selucu apa.. "Tawa kita terpaksa ya" Begitu kata salah seorang temanku. Seberat apa juga tak tau. Semua berpikir keras Bekerja tanpa batas Aku sendiri masih sibuk menyiapkan mental Semoga. Banyak semoga ku.

Keajaiban Berbagi

Mungkin kau saat ini adalah orang yang tidak memiliki banyak teman. Mungkin kau memang tak pandai menegur sapa atau sekedar berbasa basi pada tetangga Mungkin kau ingin bercerita dengan orang-orang yang kau temui di angkutan, tapi tak tau harus berkata apa. Jika kau benar-benar ingin berteman dengan orang lain, tapi tak tau harus bagaimana, maka ikuti saranku.. Berbagilah ... Percayalah padaku. Kau harus berbagi. Aku menyadari hal ini beberapa hari lalu. Adik bungsuku, Rahid baru kali ini pulang ke kampung--Aku sudah bilang belum kakekku meninggal ?-- dan baru kali ini ia bertemu dengan sepupu-sepupu. Salah satunya Hatta. Umurnya dua tahun, hanya beda delapan bulan dengan Rahid. Namanya juga balita, malu-malu dan betah di pangkuan ibu. Rahid dan Hatta juga begitu. Tapi tahukah kalian, mereka akhirnya menjadi akrab setelah Hatta memberikan Rahid botol Tupperware miliknya karna Rahid terus memandang pada Hatta yang sedang minum. Mereka akhirnya bermain be

Tegur saja !

Aku tau kau diam-diam menatapku Mengekori setiap langkahku Perhatikan gerakku Aku tahu, bahkan saat aku memunggungimu Kenapa tak kau sebut saja namaku ? Tepuk bahuku Kenapa tak kau teriakkan namaku? Biarku beri senyum hangat untukmu Meski kutau tak kan bisa obati luka yang biru. Luka yang membuat kaku. Luka yang tersebab olehku, olehmu.

Sesal : Menyia-nyiakan waktu

Banyak orang tua yang menyesal karna lalai di masa muda Silahkan kau tanya pada nenekmu Atau orang tuamu Atau orang tua yang tak sengaja kau temui Dapat kupastikan ini salah satu jawabannya : Menyia - nyiakan waktu Eits, ini bukan subjektif. Sudah ku survey berkali-kali. Kujamin akurat. Hal ini membuatku berpikir. Banyak sekali yang sudah kuhabiskan percuma. Suka sekali menunda-nunda pekerjaan. Berlama-lama saat mengerjakan yang tak perlu. Mengobrol tak jelas arah dan tujuan Keliling mall dari lantai ke lantai Begitu banyak yang terlewat. Ku harus berubah. Jika sudah mendengar begitu banyak sesal, mana mungkin kubiarkan jika nanti aku di masa tua aku didera hal yang sama. Bagaimana denganmu ? 09.03 Rumah Nenek, Gando

Stressed out

Jangan tanya kenapa Aku bingung bagaimana menjelaskannya Hah semua tumpang tindih di kepalaku Semuanya terasa berat Terlalu banyak yang kupikirkan Terlalu banyak yang kupedulikan Tapi tindakanku nol besar. Hanya keprihatinan? Bisa apa ? Tapi tetap saja Aku tak tau harus bagaimana Inginku menghilang saja Mataku sudah begitu sayu Tak ada cahaya disana Apalagi nyala api membara Lelah sekali Harapku Semoga segera berlalu

Anne : Sifat yang paling menyebalkan

Sangat mudah terkadang untukku bisa merasa kesal pada semua orang serta memaki tanpa alasan yang jelas. Meski memang, aku cukup penyabar. Tapi kali ini bukan baikku yang ingin kubagi. Lebih baik kalian menilai sendiri baik "versi" kalian. Aku berzodiak cancer. Moody. Ya memang benar. Meski tak percaya ramalan zodiak, aku harus akui bahwa ini benar. Aku bisa memarahi semua orang saat suasana hati mendung. Bisa juga aku hanya diam. Kadang aku bisa sangat mudah memaki. Sebut saja. Satwa taman binatang kuabsen satu-satu. Saat aku kesal, biasanya ada sesuatu yang membuatku kembali senang. Bisa juga seseorang. Dan jika ada yang semakin membuatku geram.... Tak perlu kau terka Aku sangat menyebalkan

Suapan yang tiba-tiba asin

Air mata memang asin. Makan malam kali ini kuhabiskan tanpa bicara. Bisu. Tragis sekali nasibku. Aku bukan perempuan yang suka memasak. Jika yang lain lebih suka bereksperimen di dapur, maka aku lebih suka di kasur. Hei  ! Membaca buku, menulis, dan belajar maksudku. Tapi, sejak beberapa hari lalu, aku jadi suka memasak. Yah memang yang biasa-biasa saja. Hati ayam kentang digoreng lalu dikasih cabai, sop, beraneka sayur. Dan yang paling menyenangkan adalah komentar teman-teman bahwa masakanku sudah seperti masakan rumahan. Waahh... bangganya bukan kepalang. Hari ini spesial. Pacarku disini sejak dua hari lalu. Setelah lebih dari dua minggu tak jumpa.  Dulu, pacarku selalu ingin dibuatkan masakan, tapi aku sangat malas, tak pernah mengabulkan permintaannya. Hari ini, aku sangat bersemangat. Ku pergi belanja ke pasar. Kupilih bahan terbaik (meski tak begitu paham) Kumasak dengan penuh cinta dan kasih sayang. Ayam goreng. Mungkin biasa saja menurutmu, tapi bagi